Minahasa Tenggara, (ANTARA Sulut) - Sejumlah Kelompok Pecinta Alam (KPA) di Kabupaten Minahasa Tenggara Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) meminta para pengunjung di Gunung Soputan tak melakukan pengerusakan lingkungan.

"Karena makin banyak pengunjung ke Gunung Soputan, kami berharap tak ada pengerusakan-pengerusakan lingkungan di kawasan gunung," kata Kiki Suryadi Ketua KPA Mundung, di Ratahan, Senin.

Dia menuturkan, mulai dibukanya akses jalan ke arah Gunung Soputan, berdampak mulai meningkatnya kunjungan masyarakat ke salah satu gunung berapi teraktif di Sulut tersebut.

"Dengan banyaknya pengunjung, kami juga sangat mendukungnya namun kami haarapkan para pengunjung ini tetap menjaga lingkungan Gunung Soputan," katanya.

Kiki mengungkapkan, banyaknya pengunjung ini memunculkan ancaman terhadapa pelestarian lingkungan di kawasan Gunung Soputan, yang masuk juga hutan lindung.

"Sebagian besar pengunjung kurang paham soal pentingnya menjaga kelestarian alam, ini yang perlu menjadi perhatian para pengunjung perlu diberi pemahaman atau pun peringatan soal pentingnya menjaga kelestarian alam," kata Kiki.

Dirinya mencontohkan adanya beberapa warga yang mengunjungi gunung, dan memetik bunga Edelweis yang merupakan salah satu bunga yang hidup di daerah gunung berapi, dan di Sulut hanya ada di Gunung Soputan.

"Perilaku seperti ini yang kita sayangkan, pada hal bunga ini merupakan bunga yang khas dan hanya hidup di Gunung Soputan kalau untuk di Sulut," tandasnya.

Pewarta : Arthur Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2025