Manado, (ANTARA Sulut) - Perusahaan Daerah (PD) Pasar Manado, Sulawesi Utara, mengakui tidak bisa membagi keuntungan dengan pemerintah karena terus mengalami kerugian dalam waktu lebih dari setahun.

"Sejak akhir tahun lalu, pendapatan PD Pasar setiap bulan rata-rata hanya Rp25 juta dengan total sekitar Rp750 juta perbulan, sementara biaya operasional sekitar Rp900 juta perbulan, jadi kami defisit sekitar Rp150 juta setiap bulan," kata Direktur Operasional PD Pasar Manado, Didi Sjafii, didampingi Dikretur umum Jehezkiel Leirah, dalam pembahasan bersama dengan Komisi B DPRD Manado yang dipimpin Revani Parasan. 

Sjafii mengatakan, pendapatan yang terus menerus turun hampir setahun ini menyebabkan kas perusahaan defisit, sehingga untuk menggaji karyawan saja nyaris tidak mampu, sebab pendapatan lebih rendah dari biaya operasional.

Dia mengakui target untuk PD pasar setiap harinya adalah Rp40 juta dari dua pasar tradisional besar, serta lima yang kecil, tetapi justru jauh dibawah target, belum lagi aset-aset PD pasar yang belum bisa dikuasai oleh perusahaan daerah tersebut, serta tidak adanya pergantian direktur utama yang masih menjalani masa tahanan karena dugaan korupsi hingga sekarang.

Dia menjelaskan, di perusahaan tersebut jumlah karyawan terlalu banyak yakni 268 orang, jauh diatas kepatutan sebuah perusahaan daerah yang seharusnya hanya sekitar 75 orang itupun sudah termasuk jajaran direksi.

"Memang aneh, karena selama ini sudah terjadi lebih dari dua kali perusahaan merumahkan karyawan, anehnya bukannya berkurang tetapi justru bertambah sehingga mengacaukan sistem dalam perusahaan tersebut," katanya.

Ketua Komisi B DPRD Manado Revani Parasan, menyarankan agar perusahaan melakukan penertiban para petugas pasar yang bekerja ogah-ogahan agar bisa mengurangi kebocaran dana yang terjadi sana sini.

"Kami juga akan merekomendasikan agar pemerintah dalam hal ini wali kota sebagai pemilik PD pasar segera menetapkan direktur utama bagi perusahaan tersebut, dan memotong semua jalur birokrasi yang terjadi sehingga perusahaan dapat berjalan normal," katanya.

Pendapat yang sama juga disampaikan oleh Wakil ketua komisi Pingkan Nuah, menurutnya PD pasar terlalu gemuk dan perlu ada revitalisasi serta penertiban agar manajemen kembali terkontrol dengan baik.

Sedangkan anggota komisi B, Arthur Rahasia menyarankan agar dilakukan pengurangan pegawai dan mengganti para pegawai nakal sehingga perusahaan kembali sehat dan tidak bermasalah seperti sekarang, bahkan pendapatan daerah bisa naik kembali.

Komisi B juga secara resmi merekomendasikan pemerintah untuk menentukan Direktur Utama yang baru untuk menggantikan posisi Jemmy Kowaas yang sedang menjalani proses hukum sehingga pendapatan daerah dari perusahaan tersebut bisa naik lagi dan kesejahteraan pegawai juga meningkat.***3***






Pewarta : Joyce Bukarakombang
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024