Minahasa Tenggara, (Antara) - Ribuan masyarakat dan elemen organisasi, dan asosiasi pemerintah desa (Apdesi) Kabupaten Minahasa Tenggara meminta agar PDI-P tidak mencalonkan bupati daerah tersebut sebagai calon wakil Gubernur Sulut.

"Tuntutan kami jelas yakni meminta PDI-P jangan mencalonkan Bupati Minahasa Tenggara James Sumendap untuk dicalonkan menjadi calon wakil gubernur Sulut pada pilkada nanti," kata Koordinator Aksi Roy Wondal di Ratahan, saat menggelar aksi menuntut agar Bupati James Sumendap tak dicalonkan oleh PDI-P menjadi calon wakil gubernur (Cawagub) Sulut di Ratahan.

Dalam tuntutanya Roy meminta agar Bupati James Sumendap tidak mengikuti fit and proper test (FPT) cawagub yang direncanakan akan dilaksanakan pekan ini oleh DPP PDI-P di Jakarta.

"Kami mohon bupati untuk tetap di Minahasa Tenggara. Kami juga minta bupati tidak ikut FPT, ini suara rakyat Minahasa Tenggara. Ingat sumpah janji untuk membangun daerah ini," kata Roy yang juga mewakili Apdesi Minahasa Tenggara.

Tuntutan yang sama disampaikan perwakilan dari LSM Laskar Kabasaran Mitra, Christian Sondak meminta dengan tegas agar Bupati James tak dicalonkan sebagai cawagub dari PDI-P.

"Kami melihat perubahan signifikan yang terjadi saat kepemimpinan Bupati James Sumendap. Tapi kenapa baru waktu sesingkat ini sudah harus meninggalkan Minahasa Tenggara. Kita masih sangat memerlukan beliau sebagai Bupati Minahasa Tenggara," kata Christian.

Tak ketinggalan KNPI Minahasa Tenggara ikut menyuarakan tuntutan agar Bupati James tak mengambil sikap untuk maju pada Pilgub Sulut yang akan dilaksanakan pada Desember mendatang.

"Kami mendambakan pemimpin yang utuh yang di pilih rakyat Mitra periode 2013-2018, kami pun mewakili generasi muda, memintakan pihak DPRD untuk tidak merekomendasikan Sumendap yang akan mengundurkan diri dari jabatan bupati," katanya.

Dirinya pun berharap aspirasi ini diterima dan dipertimbangan DPP PDI-P, dan mencalonkan James Sumendap sebagai cawagub.

Selain itu masyarakat juga meminta Wakil Bupati Minahasa Tenggara Ronald Kandoli memberikan pernyataan pribadi terkait sikapnya terhadap wacana pencalonan Cawagub Bupati James.

Dalam pernyataannya, Ronald masih berharap agar dirinya bersama Bupati tetap menjalankan pemerintahan di Kabupaten Minahasa Tenggara sampai periode mereka berakhir 2018 mendatang.

"Saat ini saya tegaskan, saya tak pernah bermimpi untuk menjadi Bupati Minahasa Tenggara, dan saya tahu juga Bupati masih berkeinginan menjadi Bupati. Tapi ini adalah kader partai, dan setiap kader partai harus melaksanakan apa yang nantinya menjadi tugas dari partai," kata Ronald.

Sementara itu James Sumendap dalam tanggapannya terkait tuntutan masyarakat dan berbagai elemen di Minahasa Tenggara ini mengatakan, jika dirinya masih memiliki komitmen untuk membangun Minahasa Tenggara.

"Mimpi saya terus melakukan pembangunan di Minahasa Tenggara, dengan pembangunan berbagai infrastruktur untuk kepentingan rakyat. Saya bersama wakil bupati pun bertekad untuk bertugas selama 5 tahun ke depan," katanya.

Dia pun mengakui jika dirinya saat ini tak berambisi menjadi cawagub dengan alasan masih banyak tugas yang harus dijalankannya sebagai bentuk komitmennya terhadap rakyat Minahasa Tenggara.

Namun menurutnya sebagai kader partai, dia mempunyai tanggungjawab untuk melaksanakan setiap tugas yang diamanatkan bagi dirinya oleh partai.

"Sebagai kader PDIP, saya harus melaksanakan penugasan dari partai. Saya sudah dua kali diundang untuk FPT, dan ini ada undangan lagi dari partai maka kali ini saya harus hadir," ungkapnya.***2***

Pewarta : Arthur Karinda
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024