Manado, (ANTARA Sulut) - Legislator DPRD Manado, Sulawesi Utara, Vanda Pinontoan meminta pemerintah setempak memasukan gaji guru sekolah negeri dalam APBD Perubahan 2015 atau induk 2016.
"Kami minta wali kota dan wakil wali kota memperhatikan nasib 1.080 guru honorer yang mengajar di TK sampai SMA dan SMK di Manado, karena mereka belum menerima honor selama tahun ini," kata Vanda di Manado, Jumat.
Vanda mengatakan, lebih dari separuh guru honorer tersebut mengajar di sekolah-sekolah negeri dan semuanya digaji dengan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang berasal dari APBN, namun tahun ini honor mereka tak bisa diterima.
"Karena untuk membuktikan mereka honorer harus ada Surat Keputusan (SK) dari wali kota Manado dan itu yang sedang ditunggu para guru supaya honor mereka bisa dibayar," katanya.
Karena itu, dia minta supaya pemerintah bertindak untuk membantu para guru tersebut dengan menganggarkan dana khusus dalam perubahan anggaran bahkan kalau bisa juga di APBD 2016 nanti, karena mereka hanya hidup dari honor yang nilainya tidak seberapa.
Apalagi, menurut dia, mengacu pada UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen pasal 15 ayat (2) menegaskan hal tersebut, maka pemerintah harus memperhatikan dan mematuhi aturan tersebut.
Vanda juga mengatakan, karena tahun lalu ada kelebihan anggaran atau sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) maka dia minta supaya dana untuk membayar honor para guru tersebut dibayar dengan dana tersebut, yang kalau sekiranya bisa dilakukan pergeseran dalam waktu dekat harus dilakukan secepatnya.
Dia mengatakan, para guru tersebut sudah bekerja mencerdaskan anak-anak bangsa, sepantasnya mereka menerima penghargaan dari pemerintah dengan memberikan honor yang layak.
"Jika pemerintah bisa menganggarkan dana untuk para tokoh agama setiap tahunnya, sudah seharusnya honor guru juga dipikirkan, karena mereka hanya hidup dari gaji tersebut," katanya.
Dia minta supaya permohonan dari para guru honorer tersebut segera diperhatikan sehingga supaya kesejahteraan bisa meningkat seperti warga Manado lainnya.
"Kami minta wali kota dan wakil wali kota memperhatikan nasib 1.080 guru honorer yang mengajar di TK sampai SMA dan SMK di Manado, karena mereka belum menerima honor selama tahun ini," kata Vanda di Manado, Jumat.
Vanda mengatakan, lebih dari separuh guru honorer tersebut mengajar di sekolah-sekolah negeri dan semuanya digaji dengan dana bantuan operasional sekolah (BOS) yang berasal dari APBN, namun tahun ini honor mereka tak bisa diterima.
"Karena untuk membuktikan mereka honorer harus ada Surat Keputusan (SK) dari wali kota Manado dan itu yang sedang ditunggu para guru supaya honor mereka bisa dibayar," katanya.
Karena itu, dia minta supaya pemerintah bertindak untuk membantu para guru tersebut dengan menganggarkan dana khusus dalam perubahan anggaran bahkan kalau bisa juga di APBD 2016 nanti, karena mereka hanya hidup dari honor yang nilainya tidak seberapa.
Apalagi, menurut dia, mengacu pada UU Nomor 14/2005 tentang Guru dan Dosen pasal 15 ayat (2) menegaskan hal tersebut, maka pemerintah harus memperhatikan dan mematuhi aturan tersebut.
Vanda juga mengatakan, karena tahun lalu ada kelebihan anggaran atau sisa lebih perhitungan anggaran (silpa) maka dia minta supaya dana untuk membayar honor para guru tersebut dibayar dengan dana tersebut, yang kalau sekiranya bisa dilakukan pergeseran dalam waktu dekat harus dilakukan secepatnya.
Dia mengatakan, para guru tersebut sudah bekerja mencerdaskan anak-anak bangsa, sepantasnya mereka menerima penghargaan dari pemerintah dengan memberikan honor yang layak.
"Jika pemerintah bisa menganggarkan dana untuk para tokoh agama setiap tahunnya, sudah seharusnya honor guru juga dipikirkan, karena mereka hanya hidup dari gaji tersebut," katanya.
Dia minta supaya permohonan dari para guru honorer tersebut segera diperhatikan sehingga supaya kesejahteraan bisa meningkat seperti warga Manado lainnya.