Manado (ANTARA) - Hari Keempat famtrip AirAsia di Sabah dimulai dengan semangat yang tinggi. Setelah petualangan penuh kesan di Gunung Kinabalu dan Ranau, kini saatnya kami menguji adrenalin dengan aktivitas yang lebih mendebarkan arung jeram di Sungai Kiulu. Pagi yang cerah seolah menjadi pertanda bahwa hari ini akan dipenuhi oleh sensasi seru.
Sesampainya di Sungai Kiulu, pemandangan alam sekitar langsung memikat mata. Sungai yang mengalir deras diapit oleh hutan hijau yang lebat, dengan suara gemericik air yang mendominasi suasana.
Airnya yang jernih mengalir dengan kecepatan sedang, membuat kami sedikit tenang sebelum menghadapi jeram-jeram yang akan kami taklukkan. Para pemandu lokal dengan ramah menyambut kami, memberikan instruksi keselamatan dengan detail sambil memasang peralatan rafting pada setiap peserta.
Setelah mengenakan helm dan jaket pelampung, jantung mulai berdebar saat kami mendekati perahu karet. Satu demi satu anggota tim famtrip AirAsia—yang terdiri dari jurnalis dan content creator asal Sulut—memasuki perahu. Tawa dan candaan mengisi udara, namun ada rasa gugup yang tak bisa disembunyikan dari wajah beberapa orang, terutama saat pemandu mengingatkan untuk berpegang kuat ketika arus sungai semakin deras.
Perahu mulai bergerak, dan kami mendayung seirama mengikuti instruksi pemandu. Awalnya, aliran sungai terasa tenang, memungkinkan kami menikmati keindahan sekitarpohon-pohon tropis yang menjulang tinggi, burung-burung yang berkicau, dan udara segar yang menyegarkan.
Tapi tak lama kemudian, arus semakin kuat, dan jeram pertama pun tiba. Kami langsung tersentak oleh hentakan arus yang membawa perahu meluncur cepat di antara batu-batu besar. Teriakan kegembiraan dan ketakutan bercampur menjadi satu saat kami berhasil melewati jeram tersebut dengan selamat.
Setiap jeram yang kami hadapi membawa sensasi yang berbeda. Ada yang membuat kami terguncang hebat, ada juga yang memberikan kejutan tak terduga saat air dingin menyiram tubuh kami dari samping. Namun, di balik ketegangan itu, kami merasakan keseruan yang luar biasa. Tawa lepas terdengar setiap kali kami berhasil melewati jeram-jeram yang menantang, terutama ketika salah satu anggota tim terpeleset dan hampir terjatuh dari perahu, namun dengan sigap ditarik kembali oleh yang lain.
Setelah sekitar satu jam menaklukkan arus sungai, perahu kami mulai mendekati bagian sungai yang lebih tenang. Di sinilah kami bisa benar-benar menikmati suasana damai di tengah hutan, mendayung perlahan sambil sesekali menyelamkan tangan ke dalam air yang dingin dan menyegarkan. Semua orang terlihat puas dengan petualangan seru yang baru saja mereka lalui, meskipun masih ada perasaan tak percaya bahwa kami berhasil menaklukkan jeram-jeram Sungai Kiulu.
Sebelum perjalanan arung jeram berakhir, kami berkumpul di tepi sungai untuk bersantai sejenak, sambil menikmati makanan ringan yang disediakan oleh tim. Senyum puas terlihat di setiap wajah, meski beberapa masih tertawa mengingat momen-momen lucu dan menegangkan di tengah sungai. Bagi sebagian besar dari kami, ini adalah pengalaman pertama melakukan arung jeram, dan Sungai Kiulu dengan arusnya yang menantang namun bersahabat menjadi tempat sempurna untuk memulai petualangan ini.
Setelah petualangan mendebarkan itu, kami kembali ke bus, dengan tubuh yang lelah tapi hati yang penuh dengan kenangan indah. Hari ini adalah hari yang penuh adrenalin dan kegembiraan, menjadikan perjalanan famtrip AirAsia di Sabah semakin tak terlupakan. Kami pun bersiap untuk malam yang tenang setelah hari yang begitu seru, sambil memikirkan petualangan apa yang akan menanti di hari berikutnya.
Usai mengarungi jeram-jeram menantang Sungai Kiulu, rasa lelah terasa, namun semangat tim famtrip AirAsia tetap tinggi. Adrenalin yang tadi mengalir deras perlahan berganti dengan perasaan rileks saat bus kami melaju kembali menuju Kota Kinabalu.
Tujuan berikutnya? Imago Mall, pusat perbelanjaan terbesar dan paling modern di kota ini. Semua bersemangat untuk menikmati waktu santai sambil berbelanja oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman di Manado.
Saat kami tiba di Imago Mall, suasana berbeda langsung terasa. Mall ini begitu megah, dengan arsitektur modern dan deretan toko yang memikat mata. Lampu-lampu terang yang menerangi setiap lorong menambah kemewahan suasana. Uncle Frances, pemandu wisata kami yang berpengalaman, mengarahkan kami ke berbagai toko yang menjual beragam produk khas Sabah.
Kami mulai menjelajah, berpisah menuju toko-toko yang berbeda sesuai minat masing-masing. Ada yang langsung menuju toko suvenir untuk mencari oleh-oleh unik seperti gantungan kunci, miniatur Gunung Kinabalu, dan kain-kain tradisional Sabah yang cantik. Toko-toko ini penuh dengan produk lokal yang menonjolkan kekayaan budaya Sabah, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan khas yang dapat dijadikan buah tangan.
Beberapa dari kami tampak antusias di bagian fashion, mencari batik Malaysia, pakaian modern, hingga aksesori yang trendi. Salah satu anggota tim tertarik pada toko yang menjual mutiara air tawar khas Sabah. Gelang, kalung, dan anting-anting mutiara dengan warna-warni yang elegan terpajang indah di etalase. Barang-barang ini tentu menjadi pilihan oleh-oleh mewah untuk orang-orang tercinta di Manado.
Tak hanya itu, area makanan di Imago Mall juga menjadi favorit. Beberapa dari kami mampir ke toko yang menjual camilan khas Malaysia, seperti dodol durian, cokelat dengan berbagai rasa, dan keripik yang terbuat dari buah-buahan lokal. Produk-produk ini pastinya akan membuat teman dan keluarga di rumah senang, karena rasanya yang autentik dan unik.
Setelah sekitar dua jam berkeliling dan berbelanja, kantong-kantong belanja mulai penuh. Kami duduk sejenak di salah satu kafe di dalam mall, menyesap minuman segar sambil berbagi cerita dan menunjukkan apa yang sudah dibeli. Tawa dan senyum terlihat di wajah masing-masing, puas dengan hasil perburuan oleh-oleh hari itu.
Meskipun suasana di Imago Mall begitu berbeda dari ketegangan arung jeram pagi tadi, suasana di sini tetap terasa seru. Mall ini menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati kota Kinabalu dari sisi yang lebih modern, setelah seharian penuh dengan petualangan alam.
Setelah semuanya selesai berbelanja, kami kembali ke bus yang akan mengantarkan kami ke hotel. Malam itu, suasana di bus diisi dengan canda dan tawa, masing-masing bercerita tentang pengalaman mereka selama di mall. Dengan tas belanjaan penuh oleh-oleh, kami merasa puas dan siap beristirahat untuk melanjutkan petualangan di hari-hari berikutnya. Kinabalu telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan, dan belanja di Imago Mall menjadi penutup yang manis untuk hari yang luar biasa ini. (Bersambung)
Sesampainya di Sungai Kiulu, pemandangan alam sekitar langsung memikat mata. Sungai yang mengalir deras diapit oleh hutan hijau yang lebat, dengan suara gemericik air yang mendominasi suasana.
Airnya yang jernih mengalir dengan kecepatan sedang, membuat kami sedikit tenang sebelum menghadapi jeram-jeram yang akan kami taklukkan. Para pemandu lokal dengan ramah menyambut kami, memberikan instruksi keselamatan dengan detail sambil memasang peralatan rafting pada setiap peserta.
Setelah mengenakan helm dan jaket pelampung, jantung mulai berdebar saat kami mendekati perahu karet. Satu demi satu anggota tim famtrip AirAsia—yang terdiri dari jurnalis dan content creator asal Sulut—memasuki perahu. Tawa dan candaan mengisi udara, namun ada rasa gugup yang tak bisa disembunyikan dari wajah beberapa orang, terutama saat pemandu mengingatkan untuk berpegang kuat ketika arus sungai semakin deras.
Perahu mulai bergerak, dan kami mendayung seirama mengikuti instruksi pemandu. Awalnya, aliran sungai terasa tenang, memungkinkan kami menikmati keindahan sekitarpohon-pohon tropis yang menjulang tinggi, burung-burung yang berkicau, dan udara segar yang menyegarkan.
Tapi tak lama kemudian, arus semakin kuat, dan jeram pertama pun tiba. Kami langsung tersentak oleh hentakan arus yang membawa perahu meluncur cepat di antara batu-batu besar. Teriakan kegembiraan dan ketakutan bercampur menjadi satu saat kami berhasil melewati jeram tersebut dengan selamat.
Setiap jeram yang kami hadapi membawa sensasi yang berbeda. Ada yang membuat kami terguncang hebat, ada juga yang memberikan kejutan tak terduga saat air dingin menyiram tubuh kami dari samping. Namun, di balik ketegangan itu, kami merasakan keseruan yang luar biasa. Tawa lepas terdengar setiap kali kami berhasil melewati jeram-jeram yang menantang, terutama ketika salah satu anggota tim terpeleset dan hampir terjatuh dari perahu, namun dengan sigap ditarik kembali oleh yang lain.
Setelah sekitar satu jam menaklukkan arus sungai, perahu kami mulai mendekati bagian sungai yang lebih tenang. Di sinilah kami bisa benar-benar menikmati suasana damai di tengah hutan, mendayung perlahan sambil sesekali menyelamkan tangan ke dalam air yang dingin dan menyegarkan. Semua orang terlihat puas dengan petualangan seru yang baru saja mereka lalui, meskipun masih ada perasaan tak percaya bahwa kami berhasil menaklukkan jeram-jeram Sungai Kiulu.
Sebelum perjalanan arung jeram berakhir, kami berkumpul di tepi sungai untuk bersantai sejenak, sambil menikmati makanan ringan yang disediakan oleh tim. Senyum puas terlihat di setiap wajah, meski beberapa masih tertawa mengingat momen-momen lucu dan menegangkan di tengah sungai. Bagi sebagian besar dari kami, ini adalah pengalaman pertama melakukan arung jeram, dan Sungai Kiulu dengan arusnya yang menantang namun bersahabat menjadi tempat sempurna untuk memulai petualangan ini.
Setelah petualangan mendebarkan itu, kami kembali ke bus, dengan tubuh yang lelah tapi hati yang penuh dengan kenangan indah. Hari ini adalah hari yang penuh adrenalin dan kegembiraan, menjadikan perjalanan famtrip AirAsia di Sabah semakin tak terlupakan. Kami pun bersiap untuk malam yang tenang setelah hari yang begitu seru, sambil memikirkan petualangan apa yang akan menanti di hari berikutnya.
Usai mengarungi jeram-jeram menantang Sungai Kiulu, rasa lelah terasa, namun semangat tim famtrip AirAsia tetap tinggi. Adrenalin yang tadi mengalir deras perlahan berganti dengan perasaan rileks saat bus kami melaju kembali menuju Kota Kinabalu.
Tujuan berikutnya? Imago Mall, pusat perbelanjaan terbesar dan paling modern di kota ini. Semua bersemangat untuk menikmati waktu santai sambil berbelanja oleh-oleh untuk keluarga dan teman-teman di Manado.
Saat kami tiba di Imago Mall, suasana berbeda langsung terasa. Mall ini begitu megah, dengan arsitektur modern dan deretan toko yang memikat mata. Lampu-lampu terang yang menerangi setiap lorong menambah kemewahan suasana. Uncle Frances, pemandu wisata kami yang berpengalaman, mengarahkan kami ke berbagai toko yang menjual beragam produk khas Sabah.
Kami mulai menjelajah, berpisah menuju toko-toko yang berbeda sesuai minat masing-masing. Ada yang langsung menuju toko suvenir untuk mencari oleh-oleh unik seperti gantungan kunci, miniatur Gunung Kinabalu, dan kain-kain tradisional Sabah yang cantik. Toko-toko ini penuh dengan produk lokal yang menonjolkan kekayaan budaya Sabah, mulai dari kerajinan tangan hingga makanan khas yang dapat dijadikan buah tangan.
Beberapa dari kami tampak antusias di bagian fashion, mencari batik Malaysia, pakaian modern, hingga aksesori yang trendi. Salah satu anggota tim tertarik pada toko yang menjual mutiara air tawar khas Sabah. Gelang, kalung, dan anting-anting mutiara dengan warna-warni yang elegan terpajang indah di etalase. Barang-barang ini tentu menjadi pilihan oleh-oleh mewah untuk orang-orang tercinta di Manado.
Tak hanya itu, area makanan di Imago Mall juga menjadi favorit. Beberapa dari kami mampir ke toko yang menjual camilan khas Malaysia, seperti dodol durian, cokelat dengan berbagai rasa, dan keripik yang terbuat dari buah-buahan lokal. Produk-produk ini pastinya akan membuat teman dan keluarga di rumah senang, karena rasanya yang autentik dan unik.
Setelah sekitar dua jam berkeliling dan berbelanja, kantong-kantong belanja mulai penuh. Kami duduk sejenak di salah satu kafe di dalam mall, menyesap minuman segar sambil berbagi cerita dan menunjukkan apa yang sudah dibeli. Tawa dan senyum terlihat di wajah masing-masing, puas dengan hasil perburuan oleh-oleh hari itu.
Meskipun suasana di Imago Mall begitu berbeda dari ketegangan arung jeram pagi tadi, suasana di sini tetap terasa seru. Mall ini menjadi tempat yang sempurna untuk bersantai dan menikmati kota Kinabalu dari sisi yang lebih modern, setelah seharian penuh dengan petualangan alam.
Setelah semuanya selesai berbelanja, kami kembali ke bus yang akan mengantarkan kami ke hotel. Malam itu, suasana di bus diisi dengan canda dan tawa, masing-masing bercerita tentang pengalaman mereka selama di mall. Dengan tas belanjaan penuh oleh-oleh, kami merasa puas dan siap beristirahat untuk melanjutkan petualangan di hari-hari berikutnya. Kinabalu telah memberikan pengalaman yang tak terlupakan, dan belanja di Imago Mall menjadi penutup yang manis untuk hari yang luar biasa ini. (Bersambung)