Manado (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Aidil Adha mengatakan penurunan harga tomat memicu Sulut mengalami deflasi sebesar 0,04 persen di Agustus 2024.

"Tingkat deflasi secara month to month (m-to-m) Provinsi Sulawesi Utara bulan Agustus 2024 sebesar 0,04 persen, dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) sebesar 0,43 persen," kata Aidil, di Manado, Senin.

Aidil mengatakan komoditas yang dominan memberikan andil atau sumbangan deflasi m-to-m pada Agustus 2024, antara lain tomat, bawang merah, daun bawang, ikan selar/ikan tude, ikan malalugis/ikan sorihi, angkutan udara.

Kemudian, katanya, disusul ikan deho, pisang, pepaya, telepon seluler, pasir, lemon, blus wanita, daging ayam ras, popok bayi sekali pakai/diapers, sabun cair/cuci piring.

Serta, katanya, baju kaos tanpa kerah/t-shirt pria, buncis, pembalut wanita, dan ikan ekor kuning.

Sedangkan komoditas yang memberikan andil/sumbangan inflasi m-to-m, antara lain cabai rawit, kangkung, daging babi, beras, emas perhiasan, ikan tuna, seng, wortel, jeruk nipis/limau, susu bubuk untuk bayi, susu cair kemasan, daun gedi, tarif check up, mobil, bensin, minyak goreng, dan bakso siap santap.

Pada Agustus 2024 terjadi inflasi year on year (y-on-y) Provinsi Sulawesi Utara sebesar 4,29 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 107,27.

Inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Minahasa Selatan sebesar 7,75 persen dengan IHK sebesar 108,61 dan terendah terjadi di Kota Manado sebesar 2,65 persen dengan IHK sebesar 105,63.

Inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 12,30 persen, kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 0,06 persen.

Kelompok kesehatan sebesar 0,91 persen, kelompok transportasi sebesar 0,43 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 0,50 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,08 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,65 persen, dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,10 persen.

Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 2,09 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 0,23 persen, dan kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,82 persen.

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024