Manado (ANTARA) - PT Angkasa Pura I Bandara Sam Ratulangi (Samrat) melakukan kolaborasi dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) guna mengatasi angka stunting di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami memberikan bantuan pencegahan stunting kali ini di Poskedes Desa Winetin, Kabupaten Minahasa Utara," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti di Manado, Jumat.
Dia mengatakan PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado kembali berkolaborasi untuk yang ketiga kalinya, sedangkan kali ini melanjutkan dengan penandatanganan kerja sama antara AP I dan PNM.
Pihaknya melakukan kolaborasi dalam pelayanan kesehatan keliling dan penanganan stunting sejak 2023.
Berdasarkan hasil evaluasi dilakukan sebelumnya, pada 2023 dampaknya dirasakan masyarakat, khususnya di Desa Wori, Kulu, dan Lantung, Kabupaten Minahasa Utara.
Upaya penanganan stunting ini, katanya, tidak akan lancar tanpa sinergisitas dan kerja sama yang kuat seluruh pemangku kepentingan terkaitm di antaranya Dinas Kesehatan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara.
Bentuk sinergisitas tersebut, salah satunya melalui berbagai kegiatan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dari perusahaan.
Sesuai dengan tujuan, kegiatan-kegiatan TJSL untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dan memberikan manfaat besar untuk lingkungan dan masyarakat.
Percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu program prioritas nasional, sedangkan di Minahasa Utara berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia masih terdapat 10,9 persen (2023).
Oleh karena itu, PT AP I Bandara Sam Ratulangi Manado dan PT PNM melalui TJSL ikut serta membantu pemerintah dalam penanganan stunting.
Kepala Divisi Jasa Managemen dan TJSL PNM Cut Ria Dewanti mengatakan selain dukungan terhadap program pemerintah menangani stunting, perlu juga peningkatan pemberdayaan wirausahawan ultra-mikro untuk mengurangi tingkat kemiskinan serta kesenjangan ekonomi.
"Kami memberikan bantuan pencegahan stunting kali ini di Poskedes Desa Winetin, Kabupaten Minahasa Utara," kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado Maya Damayanti di Manado, Jumat.
Dia mengatakan PT Angkasa Pura I Cabang Bandara Internasional Sam Ratulangi Manado kembali berkolaborasi untuk yang ketiga kalinya, sedangkan kali ini melanjutkan dengan penandatanganan kerja sama antara AP I dan PNM.
Pihaknya melakukan kolaborasi dalam pelayanan kesehatan keliling dan penanganan stunting sejak 2023.
Berdasarkan hasil evaluasi dilakukan sebelumnya, pada 2023 dampaknya dirasakan masyarakat, khususnya di Desa Wori, Kulu, dan Lantung, Kabupaten Minahasa Utara.
Upaya penanganan stunting ini, katanya, tidak akan lancar tanpa sinergisitas dan kerja sama yang kuat seluruh pemangku kepentingan terkaitm di antaranya Dinas Kesehatan Kota Manado dan Kabupaten Minahasa Utara.
Bentuk sinergisitas tersebut, salah satunya melalui berbagai kegiatan tanggung jawab sosial lingkungan (TJSL) dari perusahaan.
Sesuai dengan tujuan, kegiatan-kegiatan TJSL untuk menciptakan dan memelihara hubungan yang harmonis dan memberikan manfaat besar untuk lingkungan dan masyarakat.
Percepatan penurunan angka stunting merupakan salah satu program prioritas nasional, sedangkan di Minahasa Utara berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia masih terdapat 10,9 persen (2023).
Oleh karena itu, PT AP I Bandara Sam Ratulangi Manado dan PT PNM melalui TJSL ikut serta membantu pemerintah dalam penanganan stunting.
Kepala Divisi Jasa Managemen dan TJSL PNM Cut Ria Dewanti mengatakan selain dukungan terhadap program pemerintah menangani stunting, perlu juga peningkatan pemberdayaan wirausahawan ultra-mikro untuk mengurangi tingkat kemiskinan serta kesenjangan ekonomi.