Manado (ANTARA) - Di sebuah sudut kota Manado, tepatnya di Buha, terdapat sebuah warung makan sederhana yang selalu dipenuhi oleh mahasiswa. 

Warung ini dimiliki oleh seorang ibu tangguh bernama Noni Pongayouw. Setiap hari, tanpa lelah, Noni bangun pada pukul 02.30 WITA, saat sebagian besar orang masih terlelap dalam mimpi. 

Bagi Noni, itulah waktu yang tepat untuk memulai hari dan mempersiapkan segala sesuatu untuk warung makannya.

Noni memiliki keterbatasan fisik yang tidak mudah, namun hal itu tidak pernah menjadi alasan untuk menyerah. Bersama suaminya Kokali Maikel, mereka berdua berjuang keras untuk membangun usaha ini dari nol. 

Keterbatasan fisik yang mereka alami tidak menghalangi semangat mereka untuk meningkatkan kualitas hidup dan memberikan yang terbaik bagi keluarga mereka. 

Bahkan, dengan bantuan tiga orang pekerja, Noni dan suaminya tetap turun tangan langsung dalam setiap proses yang diperlukan untuk menjalankan warung makan mereka.

Warung makan Noni terkenal dengan harga yang sangat terjangkau, hanya Rp15.000 per porsi. Harga yang ramah di kantong ini membuat warung mereka menjadi pilihan favorit para mahasiswa di sekitar kampus Buha. 

Pilihan ini ternyata sangat tepat, warung makan yang ia dirikan kini menjadi salah satu tempat favorit bagi para mahasiswa, dengan berbagai pilihan menu yang menggugah selera. 

Setiap harinya, puluhan porsi makanan laris terjual, membawa berkah tersendiri bagi Noni dan keluarganya.

Di balik harga murah tersebut, tersembunyi perjuangan dan kerja keras yang tak ternilai harganya. Setiap hidangan yang disajikan di sana adalah bukti nyata keteguhan hati Noni dan suaminya.

Namun, kesuksesan ini tidak datang dengan mudah. Noni berhasil mengembangkan usahanya dari menjahit pakaian menjadi warung makan yang ramai berkat semangat dan kerja kerasnya. Meski memiliki keterbatasan fisik, ia tidak pernah membiarkan hal itu menghambat langkahnya. 

Dukungan dari CIMB Niaga juga memainkan peran penting dalam perjalanan ini. Bantuan dana dari CIMB Niaga, yang kini sudah memasuki tahap pencairan kedua, memberi Noni modal yang diperlukan untuk memperluas dan memperbaiki warung makannya.

Selain bantuan finansial, Noni juga mendapat dukungan dari program Berdaya Bareng, sebuah inisiatif yang membantu para pelaku UMKM, khususnya yang memiliki keterbatasan atau penyandang disabilitas, untuk mengembangkan usaha mereka. 

Berkat dukungan ini, Noni bisa mengatasi berbagai tantangan yang ada dan terus maju mengembangkan usahanya.

Kini, Noni tidak hanya dikenal sebagai penjahit yang handal, tetapi juga sebagai pemilik warung makan yang sukses, menunjukkan bahwa dengan semangat yang tak pernah padam, keterbatasan apapun bisa dilampaui, dan kesuksesan bisa diraih.

Dengan ketulusan dan semangat yang tidak kenal lelah, Noni Pongayouw terus melangkah maju, menunjukkan kepada dunia bahwa keterbatasan fisik bukanlah halangan untuk meraih kesuksesan dan memberikan yang terbaik bagi keluarga. 

Warung makan mereka bukan hanya sekedar tempat makan, tetapi juga menjadi simbol dari kekuatan dan keberanian untuk tidak menyerah dalam menghadapi tantangan hidup.

Ahmad S Ilham, Head of Regional Timur & Bali Nusra Region CIMB Niaga, menegaskan komitmen perusahaannya terhadap pengembangan wilayah Indonesia Timur. 

Menurutnya, fokus CIMB Niaga saat ini adalah memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat di daerah tersebut, khususnya di Manado, dan secara lebih luas di seluruh Indonesia Timur.

Dalam upaya mewujudkan visi tersebut, CIMB Niaga bekerja sama dengan program Berdaya Bareng untuk meluncurkan Program Community Link #JadiBerkelanjutan. 

Program ini dirancang khusus untuk memberdayakan para pelaku UMKM di berbagai daerah di Indonesia Timur, termasuk Maminasata, Toraja, Balikpapan, Banjarmasin, Manado, dan Kupang.

Melalui program ini, pelaku UMKM tidak hanya diberikan bantuan finansial, tetapi juga pelatihan kewirausahaan dan literasi keuangan yang dirancang untuk membantu mereka mengembangkan usaha dengan lebih baik. 

Dengan inisiatif ini, CIMB Niaga berharap dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah Indonesia Timur, membantu masyarakat setempat untuk meningkatkan taraf hidup, dan memberikan dampak positif yang nyata bagi perkembangan ekonomi di daerah yang membutuhkan perhatian khusus ini.

Nicky Clara, Founder Berdaya Bareng mengungkapkan pentingnya peran UMKM dalam perekonomian Indonesia. 

Menurutnya, 90 persen dari perekonomian negara ini ditopang oleh sektor UMKM, menjadikannya pilar penting yang harus mendapat perhatian lebih, tidak hanya dari pemerintah tetapi juga dari seluruh pemangku kepentingan.

Nicky kemudian menceritakan perjalanan kolaborasinya yang luar biasa bersama CIMB Niaga sejak 2017. 

Dengan penuh komitmen, ia dan tim Berdaya Bareng fokus mendukung perempuan penyandang disabilitas serta para pemuda, awalnya di wilayah Indonesia Barat, namun kini semakin meluas ke Indonesia Timur.

CIMB Niaga, kata Nicky, telah menunjukkan dukungan nyata dengan memberikan bantuan sebesar Rp350 juta pada musim pertama program ini, yang kemudian diikuti dengan jumlah yang sama pada musim kedua. 

Wakil Wali Kota Manado Richard Sualang, menyampaikan apresiasi yang mendalam terhadap inisiatif CIMB Niaga dan Berdaya Bareng yang tengah berlangsung di Kota Manado. 

Ia menegaskan pentingnya program ini bagi perkembangan UMKM di daerahnya dan berharap dapat menjangkau seluruh UMKM di Kota Manado, agar mereka bisa naik kelas dan lebih berdaya saing.

Sementara itu, Victory Palar, Kepala Bidang SDM Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Sulawesi Utara, turut menekankan komitmen pemerintah provinsi untuk terus mendukung perkembangan UMKM. 

Ia menyatakan bahwa pemerintah akan terus memfasilitasi berbagai upaya peningkatan kualitas, baik dari segi sumber daya manusia maupun produk yang dihasilkan oleh UMKM.

Dengan kolaborasi yang solid antara pemerintah dan pihak swasta, diharapkan UMKM di Manado dan Sulawesi Utara secara keseluruhan dapat tumbuh lebih kuat dan mampu bersaing di pasar internasional.

 
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024