Manado (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) bersama pemerintah daerah (pemda) terus meningkatkan koordinasi dalam mempercepat penurunan angka stunting, khususnya di Kabupaten Bolaang Mongondouw Selatan (Bolsel), Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengatakan pihaknya berharap semua pemangku kepentingan agar bersama-sama dengan pemerintah mengatasi masalah stunting ini.
"Saya mengharapkan semua faktor yang beresiko stunting dapat diidentifikasi sejak dini dan dilakukan upaya untuk penanganan lebih cepat," kata bupati usai Rakor Percepatan Stunting, di Bolsel, Kamis.
Bupati mengatakan ada sejumlah kegiatan yang dilakukan guna menurunkan angka stunting di Bolsel, pertama edukasi bagi anak usia remaja di madrasah tentang pentingnya gizi seimbang, dapat menjadikan kebiasaan konsumsi asupan sehat dalam keseharian mereka, sebagai salah satu cara mencegah stunting.
Dia mengatakan, khusus untuk remaja putri, kebutuhan gizinya agak sedikit berbeda karena memiliki kondisi khusus, maka dari itu membutuhkan tablet tambah darah agar tidak terserang anemia, melalui kerja sama dengan Dinas Kesehatan atau Puskesmas setempat.
Harapan, bisa melahirkan generasi yang sehat dan dapat menjadi langkah dalam pencegahan stunting bagi siswa Madrasah di Bolsel.
Kepala Seksi (Kasi) Pendis Kemenag Bolsel Srinangsi Makalalag mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan upaya penurunan stunting, diantaranya bimbingan calon pengantin di KUA, pembentukan P3T, sosialisasi melalui khotbah Jumat serta sosialisasi di madrasah.
"Kemenag akan terus berkoordinasi dengan pemda guna mencegah terjadinya peningkatan angka stunting di Bolsel," jelasnya.
Bupati Bolsel Iskandar Kamaru mengatakan pihaknya berharap semua pemangku kepentingan agar bersama-sama dengan pemerintah mengatasi masalah stunting ini.
"Saya mengharapkan semua faktor yang beresiko stunting dapat diidentifikasi sejak dini dan dilakukan upaya untuk penanganan lebih cepat," kata bupati usai Rakor Percepatan Stunting, di Bolsel, Kamis.
Bupati mengatakan ada sejumlah kegiatan yang dilakukan guna menurunkan angka stunting di Bolsel, pertama edukasi bagi anak usia remaja di madrasah tentang pentingnya gizi seimbang, dapat menjadikan kebiasaan konsumsi asupan sehat dalam keseharian mereka, sebagai salah satu cara mencegah stunting.
Dia mengatakan, khusus untuk remaja putri, kebutuhan gizinya agak sedikit berbeda karena memiliki kondisi khusus, maka dari itu membutuhkan tablet tambah darah agar tidak terserang anemia, melalui kerja sama dengan Dinas Kesehatan atau Puskesmas setempat.
Harapan, bisa melahirkan generasi yang sehat dan dapat menjadi langkah dalam pencegahan stunting bagi siswa Madrasah di Bolsel.
Kepala Seksi (Kasi) Pendis Kemenag Bolsel Srinangsi Makalalag mengatakan pihaknya telah melakukan beberapa kegiatan upaya penurunan stunting, diantaranya bimbingan calon pengantin di KUA, pembentukan P3T, sosialisasi melalui khotbah Jumat serta sosialisasi di madrasah.
"Kemenag akan terus berkoordinasi dengan pemda guna mencegah terjadinya peningkatan angka stunting di Bolsel," jelasnya.