Manado (ANTARA) -
Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara mencatat dampak banjir yang terjadi pada Selasa (13/8) pukul 08.00 WITA meluas hingga ke lima kecamatan.
"Kebutuhan yang mendesak saat ini yaitu logistik, air bersih dan alkon untuk pembersih lumpur," kata Kepala Bidang Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow, Abdul Muin di Manado, Jumat.
Bila sebelumnya banjir hanya berdampak ke Kecamatan Dumoga, Kecamatan Dumoga Timur, Kecamatan Lolayan, kini meluas hingga Kecamatan Passi Barat dan Kecamatan Bolaang.
Di Kecamatan Dumoga, wilayah terdampak yaitu Desa Toruakat, Desa Pusian dan Desa Pusian Barat,
Kecamatan Dumoga Timur mencakup Kelurahan Imandi, Desa Tonom, Desa Mogoyunggung, Desa Mogoyunggung I, dan Desa Mogoyunggung II.
Selanjutnya di Kecamatan Lolayan, Desa Tanoyan Utara, Desa Tanoyan Selatan, Desa Mengkang, Desa Mopusi, Desa Kopandakan II, Desa Bakan, Desa Mopait, dan bertambah Desa Tungoi I dan Desa Tungoi II.
Sementara di Kecamatan Passi Barat, banjir berdampak ke permukiman warga Desa Lobong, dan di Kecamatan Bolaang merendam permukiman warga Kel. Inobonto I dan Desa Bango Molunow.
Abdul Muin mengatakan, data yang dimutakhirkan hingga Kamis (15/8) pukul 18:30 Wita, tidak ada warga yang menjadi korban setelah terjadinya banjir dan longsor di lima kecamatan tersebut.
Sebelumnya, cuaca ekstrem hujan deras yang terjadi di wilayah Kabupaten Bolaang Mongondow sejak hari Senin malam tanggal 12 Agustus 2024 hingga Selasa pagi tanggal 13 Agustus 2024 menyebabkan debit air sungai meluap.
Banjir kemudian merendam pemukiman warga serta terjadi beberapa titik longsor pada ruas jalan Matali Baru - Torosik.