Manado (ANTARA) - Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) Irjen Pol Yudhiawan mengatakan tantangan yang dihadapi oleh institusi Kepolisian saat ini semakin kompleks.
'Oleh karena itu, diperlukan kesiapan mental dan spiritual yang kokoh," kata Kapolda saat meresmikan Rumah Doa 'Wicaksana Laghawa' Polres Tomohon, di Tomohon, Selasa.
Kapolda mengatakan melalui rumah doa ini, kita diharapkan dapat terus memperkuat ikatan batin dengan Sang Pencipta, sehingga setiap langkah dan keputusan yang diambil selalu dalam koridor yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat.
Pembangunan Rumah Doa ini diharapkan dapat menjadi tempat yang suci, dimana setiap anggota Kepolisian dapat berdoa, merenung, serta mendalami makna tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Serta merupakan langkah nyata dalam mewujudkan institusi Polri yang berintegritas dan berorientasi pada nilai-nilai spiritual.
"Saya mengajak seluruh jajaran Polres Tomohon beserta seluruh lapisan masyarakat, untuk bersama-sama memanfaatkan fasilitas ini secara optimal. Mari kita jadikan rumah doa ini sebagai sarana untuk membangun solidaritas, meningkatkan sinergi kita dalam pelaksanaan tugas," katanya.
Kapolres Tomohon AKBP Lerry Tutu mengatakan jumlah personel yang ada di Polres Tomohon saat ini sebanyak 401 orang, dan 354 personel diantaranya beragama Kristen.
Dan dalam kegiatan pembinaan rohani, selama ini menggunakan aula Parama Satwika sebagai lokasi kegiatan pembinaan rohani dan mental agama Kristen.
"Seiring dengan perkembangan dinamika sosial, maka dirasa perlu membangun satu tempat ibadah dan untuk yang representatif bagi umat Kristen yang ada di Polres Tomohon ini. Oleh sebab itu, diinisiasi pembangunan rumah doa ini, yang mana peletakan batu pertama, dilaksanakan 16 Oktober 2023 dan untuk pembangunan selama kurang lebih 9 bulan," katanya.
Rumah Doa ini dibangun dengan luas bangunan 20 x 10 m² , luas teras 5 x 10 m² dan luas keseluruhannya adalah 25 x 10 m².
Peresmian diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina, dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polda, Forkopimda Kota Tomohon, personel Polres Tomohon dan Bhayangkari.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, pembukaan tombol pembukaan selubung dan pengguntingan pita oleh Kapolda Yudhiawan.
'Oleh karena itu, diperlukan kesiapan mental dan spiritual yang kokoh," kata Kapolda saat meresmikan Rumah Doa 'Wicaksana Laghawa' Polres Tomohon, di Tomohon, Selasa.
Kapolda mengatakan melalui rumah doa ini, kita diharapkan dapat terus memperkuat ikatan batin dengan Sang Pencipta, sehingga setiap langkah dan keputusan yang diambil selalu dalam koridor yang benar dan bermanfaat bagi masyarakat.
Pembangunan Rumah Doa ini diharapkan dapat menjadi tempat yang suci, dimana setiap anggota Kepolisian dapat berdoa, merenung, serta mendalami makna tugas dan pengabdian kepada bangsa dan negara.
Serta merupakan langkah nyata dalam mewujudkan institusi Polri yang berintegritas dan berorientasi pada nilai-nilai spiritual.
"Saya mengajak seluruh jajaran Polres Tomohon beserta seluruh lapisan masyarakat, untuk bersama-sama memanfaatkan fasilitas ini secara optimal. Mari kita jadikan rumah doa ini sebagai sarana untuk membangun solidaritas, meningkatkan sinergi kita dalam pelaksanaan tugas," katanya.
Kapolres Tomohon AKBP Lerry Tutu mengatakan jumlah personel yang ada di Polres Tomohon saat ini sebanyak 401 orang, dan 354 personel diantaranya beragama Kristen.
Dan dalam kegiatan pembinaan rohani, selama ini menggunakan aula Parama Satwika sebagai lokasi kegiatan pembinaan rohani dan mental agama Kristen.
"Seiring dengan perkembangan dinamika sosial, maka dirasa perlu membangun satu tempat ibadah dan untuk yang representatif bagi umat Kristen yang ada di Polres Tomohon ini. Oleh sebab itu, diinisiasi pembangunan rumah doa ini, yang mana peletakan batu pertama, dilaksanakan 16 Oktober 2023 dan untuk pembangunan selama kurang lebih 9 bulan," katanya.
Rumah Doa ini dibangun dengan luas bangunan 20 x 10 m² , luas teras 5 x 10 m² dan luas keseluruhannya adalah 25 x 10 m².
Peresmian diawali dengan ibadah syukur yang dipimpin oleh Ketua Sinode GMIM Pdt. Hein Arina, dihadiri oleh sejumlah pejabat utama Polda, Forkopimda Kota Tomohon, personel Polres Tomohon dan Bhayangkari.
Peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti, pembukaan tombol pembukaan selubung dan pengguntingan pita oleh Kapolda Yudhiawan.