Manado (ANTARA) - Pemegang Saham Pengendali PT Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) Olly Dondokambey mengatakan semua pemegang saham menyetujui pemenuhan modal inti Rp3 triliun di tahun 2024.
"Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini semua menyetujui akan ada pemenuhan modal inti BSG sebesar Rp3 triliun," kata Olly selaku Gubernur Sulut, usai RUPS LB BSG, di Manado, Jumat.
Olly mengatakan pemenuhan modal inti ini akan dilakukan hingga akhir tahun 2024, hingga "Torang pe Bank" bisa masuk BUKU II.
Ia mengatakan saat ini modal inti BSG telah mencapai Rp1,7 triliun.
Bank BUKU II merupakan kategori bank dengan modal inti antara Rp3 triliun hingga Rp5 triliun. Jenis perbankan yang biasanya dikategorikan ke dalam bank BUKU II adalah jenis bank umum seperti konvensional atau syariah.
Berdasarkan peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, mewajibkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun hingga akhir 2022.
Ketentuan itu sudah dipenuhi oleh seluruh bank umum. Namun khusus BPD diberikan waktu sampai dengan akhir 2024.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Robert Sianipar mengatakan pihaknya menargetkan pemenuhan modal inti BPD Sulutgo (BSG) Rp3 triliun.
"Kami akan melakukan penguatan ketahanan perbankan baik BPD maupun BPR di Sulutgomalut," kata Robert.
Dia mengatakan terlebih penguatan permodalan BPD Sulutgo atau BSG.
"Semoga dengan dukungan semua pihak target ini bisa dicapai dan pertumbuhan ekonomi di Sulut semakin baik ke depannya, dengan ditopang oleh industri perbankan," katanya.
RUPS BSG Tahun 2024 dihadiri 100 persen pemegang saham baik Pemerintah Sulut, Gorontalo maupun Mega Corpora.
"Dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) hari ini semua menyetujui akan ada pemenuhan modal inti BSG sebesar Rp3 triliun," kata Olly selaku Gubernur Sulut, usai RUPS LB BSG, di Manado, Jumat.
Olly mengatakan pemenuhan modal inti ini akan dilakukan hingga akhir tahun 2024, hingga "Torang pe Bank" bisa masuk BUKU II.
Ia mengatakan saat ini modal inti BSG telah mencapai Rp1,7 triliun.
Bank BUKU II merupakan kategori bank dengan modal inti antara Rp3 triliun hingga Rp5 triliun. Jenis perbankan yang biasanya dikategorikan ke dalam bank BUKU II adalah jenis bank umum seperti konvensional atau syariah.
Berdasarkan peraturan OJK No.12/POJK.03/2020 tentang Konsolidasi Bank Umum, mewajibkan bank memiliki modal inti Rp3 triliun hingga akhir 2022.
Ketentuan itu sudah dipenuhi oleh seluruh bank umum. Namun khusus BPD diberikan waktu sampai dengan akhir 2024.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) Robert Sianipar mengatakan pihaknya menargetkan pemenuhan modal inti BPD Sulutgo (BSG) Rp3 triliun.
"Kami akan melakukan penguatan ketahanan perbankan baik BPD maupun BPR di Sulutgomalut," kata Robert.
Dia mengatakan terlebih penguatan permodalan BPD Sulutgo atau BSG.
"Semoga dengan dukungan semua pihak target ini bisa dicapai dan pertumbuhan ekonomi di Sulut semakin baik ke depannya, dengan ditopang oleh industri perbankan," katanya.
RUPS BSG Tahun 2024 dihadiri 100 persen pemegang saham baik Pemerintah Sulut, Gorontalo maupun Mega Corpora.