Manado (ANTARA) - Polda Sulawesi Utara menggelar upacara pemuliaan nilai-nilai luhur Tribrata, pencucian Pataka Polda Sulut "Maesa'an Waya", menjelang Hari Bhayangkara tahun 2024, di Manado, Kamis.
Upacara dilaksanakan di aula Catur Prasetya Polda Sulut, dipimpin oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan.
Dalam prosesi tersebut, Pataka Polda Sulut "Maesa'an Waya" dibawa masuk ke tempat upacara oleh sembilan personel Brimob, kemudian dibuka selubung pembungkusnya oleh Kayanma, selanjutnya dilakukan pembersihan oleh Kapolda Yudhiawan dengan cara disikat, dipercikan air suci Watu Pinawetengan dan diberikan wewangian.
Setelah selesai, Pataka Polda Sulut kembali dibungkus dan dibawa keluar oleh pasukan Brimob, selanjutnya disimpan.
Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan melalui Kabid Humas Kombes Pol Michael Irwan Thamsil mengatakan pembersihan dan pencucian Pataka Polda Sulut memiliki makna.
"Membersihkan dengan sikat bermakna menghilangkan serta memperbaiki semua kekurangan yang terjadi dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga Polri ke depan semakin baik," katanya.
Memercikkan air yang bersumber dari air suci Watu Pinawetengan Minahasa, lanjutnya, bermakna agar seluruh personel Polri memiliki semangat, motivasi, dan dedikasi yang tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat bangsa dan negara.
"Sedangkan memberikan wewangian bermakna agar seluruh pengabdian Polri yang Presisi, membawa harum institusi Polri sehingga semakin dicintai dan dipercaya masyarakat," katanya.
Kegiatan ini digelar rutin oleh Polda Sulawesi Utara menjelang peringatan Hari Bhayangkara tanggal 1 Juli.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi, para pejabat utama Polda, para Kabag dan Kasubdit, perwakilan Pama, Bintara dan ASN Polda Sulut.
Upacara dilaksanakan di aula Catur Prasetya Polda Sulut, dipimpin oleh Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan.
Dalam prosesi tersebut, Pataka Polda Sulut "Maesa'an Waya" dibawa masuk ke tempat upacara oleh sembilan personel Brimob, kemudian dibuka selubung pembungkusnya oleh Kayanma, selanjutnya dilakukan pembersihan oleh Kapolda Yudhiawan dengan cara disikat, dipercikan air suci Watu Pinawetengan dan diberikan wewangian.
Setelah selesai, Pataka Polda Sulut kembali dibungkus dan dibawa keluar oleh pasukan Brimob, selanjutnya disimpan.
Kapolda Sulut Irjen Pol Yudhiawan melalui Kabid Humas Kombes Pol Michael Irwan Thamsil mengatakan pembersihan dan pencucian Pataka Polda Sulut memiliki makna.
"Membersihkan dengan sikat bermakna menghilangkan serta memperbaiki semua kekurangan yang terjadi dalam memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan kepada masyarakat, sehingga Polri ke depan semakin baik," katanya.
Memercikkan air yang bersumber dari air suci Watu Pinawetengan Minahasa, lanjutnya, bermakna agar seluruh personel Polri memiliki semangat, motivasi, dan dedikasi yang tinggi dalam pengabdiannya kepada masyarakat bangsa dan negara.
"Sedangkan memberikan wewangian bermakna agar seluruh pengabdian Polri yang Presisi, membawa harum institusi Polri sehingga semakin dicintai dan dipercaya masyarakat," katanya.
Kegiatan ini digelar rutin oleh Polda Sulawesi Utara menjelang peringatan Hari Bhayangkara tanggal 1 Juli.
Hadir dalam kegiatan tersebut, Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dachi, para pejabat utama Polda, para Kabag dan Kasubdit, perwakilan Pama, Bintara dan ASN Polda Sulut.