Manado, (ANTARA Sulut) - Kepala Perum Bulog Divre Sulawesi Utara (Sulut) Yayan Suparyan mengatakan, pihaknya terus melakukan sosialisasi akan piutang beras masyarakat miskin (raskin) di Provinsi Sulut.

"Piutang tersebut masih menjadi penghambat penyaluran raskin di Sulut, sehingga Bulog tidak henti-hentinya melakukan sosialisasi dan penagihan," kata Yayan, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan, piutang raskin Sulut hingga minggu ketiga Maret 2015 di Kabupaten Minahasa sebesarRp77,9 juta, Kabupaten Minahasa Tenggara (Mitra) Rp92,5 juta, Kota Manado Rp8,6 juta serta Kabupaten Minahasa Utara (Minut) sebesar Rp500,4 juta.

"Piutang di Kabupaten Minut yang terbesar, sedangkan Kota Tomohon, Kota Bitung, dan Kabupaten Minahasa Selatan (Minsel) sudah lunas terbayar," jelasnya.

Yayan berharap semua kabupaten dan kota yang masih ada tunggakan agar segera melunasi tunggakan tersebut.

"Raskin itu merupakan hak warga berpendapatan rendah. Kini terlambat sampai ke tangan mereka karena adanya tunggakan yang tergolong besar," kata Yayan.

Memang penurunan tunggakan tersebut cukup signifikan, jika dibandingkan tahun lalu hingga miliaran rupiah, namun tetap ini mengganggu dalam penyaluran raskin, katanya.

Bulog, kata dia, sudah sering menginformasikan melalui surat, supaya tunggakan raskin ini segera dilunasi. "Tapi, tetap saja masih banyak yang tak menggubrisnya," katanya.

Pewarta : Oleh Nancy Lynda Tigauw
Editor :
Copyright © ANTARA 2024