Jakarta (ANTARA) - PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) Area Lahendong, Sulawesi Utara melibatkan lebih dari 3.000 masyarakat rentan yang dilibatkan dalam program Mapalus Tumompaso, yang merupakan program pengembangan ekosistem ekonomi sirkular.
“Hadirnya program ini ditujukan untuk menjawab tantangan lokal, termasuk bagaimana mengoptimalkan potensi kemampuan masyarakat yang tidak tersalurkan, potensi limbah sebagai sumber daya, serta potensi kolaborasi antar-UMKM sekitar,” ujar General Manager PGE Area Lahendong Albertus Novi Purwono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.
Albertus Novi menjelaskan bahwa program Mapalus Tumompaso merupakan program pengembangan ekosistem ekonomi sirkular di Tompaso Raya, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang berbasis potensi masyarakat sekitar.
Melalui program Mapalus Tumompaso, kata dia, PGE memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sekaligus memperhatikan aspek lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku serta pengurangan limbah dan emisi.
Saat ini, kata Albertus Novi, terdapat empat kegiatan ekosistem ekonomi sirkular, di antaranya Usaha Desa Wisata (Sadewi), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (Kubemada), Usaha Ternak dengan EBT, dan Bank Sampah Setor Jo. Sadewi adalah gabungan masyarakat dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Adapun daya tarik wisata yang dikembangkan adalah bersantai di bean bag dengan pemandangan Danau Tondano dari lereng Gunung Soputan.
“Bean bag tersebut diproduksi oleh Kubemada,” ujar Albertus Novi.
Masyarakat menggunakan sumber energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber listrik untuk berbagai kegiatan tersebut. Hal ini, kata Albertus Novi, sekaligus mengeliminasi penggunaan genset.
Atas program tersebut, PGE Area Lahendong mendapat penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang juga merupakan satu-satunya perusahaan di Provinsi Sulawesi Utara yang mendapat capaian tersebut.
Albertus Novi mengatakan bahwa aktivitas PGE Area Lahendong menjadi tonggak sejarah pengembangan energi panas bumi di wilayah timur Indonesia. Hingga saat ini, PGE telah mengoperasikan enam unit PLTP yang menjadi andalan pasokan listrik bagi wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan total kapasitas terpasang sebesar 120 MW.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PGE libatkan 3.000 masyarakat rentan kembangkan ekonomi sirkular
“Hadirnya program ini ditujukan untuk menjawab tantangan lokal, termasuk bagaimana mengoptimalkan potensi kemampuan masyarakat yang tidak tersalurkan, potensi limbah sebagai sumber daya, serta potensi kolaborasi antar-UMKM sekitar,” ujar General Manager PGE Area Lahendong Albertus Novi Purwono dalam keterangannya yang diterima di Jakarta.
Albertus Novi menjelaskan bahwa program Mapalus Tumompaso merupakan program pengembangan ekosistem ekonomi sirkular di Tompaso Raya, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara, yang berbasis potensi masyarakat sekitar.
Melalui program Mapalus Tumompaso, kata dia, PGE memprioritaskan pertumbuhan ekonomi sekaligus memperhatikan aspek lingkungan dengan mengoptimalkan penggunaan bahan baku serta pengurangan limbah dan emisi.
Saat ini, kata Albertus Novi, terdapat empat kegiatan ekosistem ekonomi sirkular, di antaranya Usaha Desa Wisata (Sadewi), Kelompok Usaha Bersama Mandiri dan Berdaya Maria (Kubemada), Usaha Ternak dengan EBT, dan Bank Sampah Setor Jo. Sadewi adalah gabungan masyarakat dalam Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
Adapun daya tarik wisata yang dikembangkan adalah bersantai di bean bag dengan pemandangan Danau Tondano dari lereng Gunung Soputan.
“Bean bag tersebut diproduksi oleh Kubemada,” ujar Albertus Novi.
Masyarakat menggunakan sumber energi dari Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) sebagai sumber listrik untuk berbagai kegiatan tersebut. Hal ini, kata Albertus Novi, sekaligus mengeliminasi penggunaan genset.
Atas program tersebut, PGE Area Lahendong mendapat penghargaan Proper Emas dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI yang juga merupakan satu-satunya perusahaan di Provinsi Sulawesi Utara yang mendapat capaian tersebut.
Albertus Novi mengatakan bahwa aktivitas PGE Area Lahendong menjadi tonggak sejarah pengembangan energi panas bumi di wilayah timur Indonesia. Hingga saat ini, PGE telah mengoperasikan enam unit PLTP yang menjadi andalan pasokan listrik bagi wilayah Sulawesi Utara dan Gorontalo dengan total kapasitas terpasang sebesar 120 MW.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: PGE libatkan 3.000 masyarakat rentan kembangkan ekonomi sirkular