Manado (ANTARA) -
Bendungan Lolak di Kabupaten Bolaang Mongondow, Sulawesi Utara (Sulut) yang diresmikan Presiden Joko Widodo, belum dibuka untuk warga berwisata.
 
"Belum dibuka untuk destinasi wisata," kata Kepala Balai Wilayah Sungai Sulawesi I Sugeng Harianto di Manado, Senin.
 
Menurutnya, kunjungan hanya diizinkan sebatas area wisata Taman Bogani. Letak area wisata tersebut berada di sebelah kiri akses jalan atau beberapa ratus meter dari helipad.
 
Area wisata tersebut masih sekitar dua atau tiga ratus meter sebelum bangunan utama yang menjadi lokasi peresmian.
 
Area bendungan, kata dia, hanya diizinkan untuk kepentingan tertentu seperti edukasi, penelitian, monitoring dengan mengajukan surat resmi ke kepala UPB atau Kepala Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk bahan pertimbangan.
 
Bendungan Lolak diresmikan Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 Februari 2024 saat melakukan kunjungan kerja ke Sulawesi Utara.
 
Secara teknis, bendungan kedua di Sulut setelah Bendungan Kuwil Kawangkoan di Kabupaten Minahasa Utara itu memiliki kapasitas tampung air 16,23 juta meter kubik.
 
Selain itu, bendungan tersebut memiliki luas genangan seluas 101,75 hektare.
 
Bendungan sepanjang 604,5 meter tersebut dapat mengairi 6.950 hektare sawah di lumbung padi terbesar di provinsi berpenduduk lebih 2,6 juta jiwa tersebut.
 
Selain itu, bendungan itu juga mampu menyediakan air baku 500 liter per detik, mereduksi banjir sebesar 29,42 persen serta menjadi sarana Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) sebesar 2,43 Megawatt.
 
Bendungan ini juga nantinya menjadi salah satu destinasi wisata di Provinsi Sulawesi Utara.
 
 
 
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024