Manado (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara terus memperkuat sinergitas dengan semua pihak, guna menekan harga pangan di wilayah itu, menyusul sejumlah harga kebutuhan pokok mulai naik.

"Semua kepala daerah harus tahu seberapa bahayanya jika harga pangan tidak kita kendalikan dengan baik," kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw, di Manado, Jumat.

Mantan Ketua DPRD Sulut ini memberikan contoh, dirinya mendapat info harga beras cukup tinggi dalam sejarah di beberapa daerah, yakni menembus Rp18.000/kg. 

"Jika harga beras terus demikian dan tidak turun, akan berpengaruh ke masyarakat, dan ke inflasi tentunya," jelasnya.

Ia mengatakan berbeda hal, dengan kenaikan harga rokok atau harga kopi, itu bukan bahan pokok utama masyarakat, sehingga kenaikan harga beras ini harus dihadapi secara bersama-sama," kata wagub.

Wagub meminta semua kepala daerah dan instansi terkait harus memprioritaskan kenaikan harga pangan saat ini.

"Jadi saya diperintahkan pak Gubernur ingatkan kepada bupati/wali kota sebagai eksekutor, bersinergi dengan pihak terkait," jelasnya.

Setiap hari laporkan ke sekda, bupati, wali kota supaya kita boleh lihat harga bahan pangan setiap hari, jika ada lonjakan yang berarti langsung ditindaklanjuti dengan cepat.

 
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024