Manado (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) terus melakukan sosialisasi Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah di Pulau Tagulandang, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut).

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Sulawesi Utara Andry Prasmuko, di Manado, Sabtu, mengatakan di awal tahun 2024 ini, pihaknya melakukan sosialisasi CBP di kepulauan di Sulut.

"Hal ini kami lakukan sehingga masyarakat di kepulauan maupun perbatasan akan semakin cinta dan bangga bahkan paham dengan uang rupiah," kata Andry.

Andry mengatakan BI bukan baru kali ini melakukan edukasi di wilayah kepulauan, namun dari tahun-tahun sebelumnya, pihaknya tidak akan henti menyosialisasikan CBP rupiah tersebut.

Ia mengatakan, hal ini dalam rangka pengembangan edukasi rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian dan merawat fisik uang rupiah.

Tetapi juga, katanya, mencakup peran rupiah sebagai simbol dan identitas Bangsa Indonesia serta fungsi rupiah dalam perekonomian secara menyeluruh.

Sehingga, BI mengedukasi Rupiah pada tiga aspek utama yaitu Cinta, Bangga, Paham (CBP) Rupiah.

Rupiah sebagai mata uang Indonesia merupakan identitas dan simbol kedaulatan Negara yang juga memiliki peran penting dalam perekonomian bangsa.

Guna menjaga eksistensi dan stabilitas nilainya, kata Andry, dibutuhkan peran serta masyarakat dalam menggunakan dan memperlakukan Rupiah secara tepat.

Dijelaskan CBP Rupiah merupakan perluasan edukasi Rupiah yang tidak hanya terbatas pada edukasi terkait keaslian Rupiah yakni Dilihat Diraba Diterawang (3D) dan cara merawat Rupiah Jangan dilipat, Jangan Dicoret, Jangan Diremas, Jangan Dibasahi, Jangan Distaples (5J).

BI melakukan sosialisasi implementasi kebijakan Bank Indonesia yakni kebanksentralan, CBP Rupiah, QRIS, dan EKSyar.

 


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024