Manado (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulawesi Utara Gorontalo Maluku Utara (Sulutgomalut) menyasar masyarakat di perdesaan guna meningkatkan inklusi keuangan di daerah tersebut.

"Selama ini peningkatan inklusi keuangan hanya di kota, namun kali ini kami menyasar di perdesaan sehingga bisa merata," kata Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun
, di Manado, Kamis.

Dia mengatakan jangan sampai masyarakat yang teredukasi inklusi keuangan hanya di kota saja, namun harus dijaga kualitasnya agar merata hingga perdesaan.

Ia menjelaskan inklusi keuangan adalah konsep di mana individu dan rumah tangga memiliki akses keterjangkauan yang mudah ke berbagai layanan keuangan yang mencakup tabungan, pinjaman, asuransi, investasi dan pembayaran.

Hal ini, katanya, bertujuan untuk memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk yang di pedesaan dapat menggunakan layanan keuangan untuk mengelola keuangan mereka, mengurangi risiko dalam berinvestasi di masa depan.

"Kami menargetkan inklusi keuangan di Sulut mencapai 90 persen di tahun 2024 sesuai dengan target pemerintah pusat," jelasnya.

Sampai saat ini, katanya, inklusi keuangan di Sulut baru mencapai 85 persen, diharapkan program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) yang diterapkan di beberapa desa di Sulut seperti Desa Minaesa, Desa Kaskasen, Desa Darunu bisa berlanjut dan target bisa tercapai.
 

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024