Manado (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah (BPD) Sulawesi Utara dan Gorontalo (BSG) bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mengedukasi keuangan siswa penyandang disabilitas di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Kami melakukan sosialisasi inklusi dan literasi keuangan kepada anak-anak di Sekolah Luar Biasa (SLB) YPAC Malalayang, Manado," kata Direktur Operasional BSG Louisa Parengkuan, di Manado, Senin.
Dia mengatakan program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan keuangan kepada siswa-siswi dengan kebutuhan khusus, sehingga mereka dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan mandiri.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh siswa-siswi SLB beserta guru-guru mereka. Para siswa di SLB YPAC memiliki beragam kebutuhan khusus, dan program ini dirancang khusus untuk mengakomodasi keberagaman ini dalam proses pembelajaran.
Tim Bank SulutGo dan perwakilan dari OJK memberikan presentasi mengenai dasar-dasar literasi keuangan, termasuk pentingnya menabung, pengelolaan uang, dan pengenalan produk perbankan yang sederhana.
Mereka juga memberikan contoh-contoh kasus yang relevan dan menyajikan materi dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh siswa SLB.
"Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan OJK dalam program sosialisasi ini. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, memiliki akses dan pengetahuan yang cukup dalam literasi keuangan," katanya.
Selain materi literasi keuangan, program ini juga mencakup kegiatan interaktif yang melibatkan permainan dan simulasi keuangan, selain memperoleh cenderamata dari BSG dan OJK para siswa juga mendapat intensif sebesar Rp100 ribu per siswa.
Deputi Direktur Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) SulutGoMalut Yan Iswara Rosya mengatakan pihaknya berharap program ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi siswa-siswi SLB YPAC dan membantu mereka meraih kemandirian dalam mengelola keuangan mereka.
"Literasi keuangan adalah keterampilan yang sangat berharga, dan kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya seperti ini di masa depan," katanya.
Program sosialisasi inklusi dan literasi keuangan ini merupakan salah satu upaya nyata dalam mendorong inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat, serta memastikan bahwa semua individu, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, memiliki akses dan pemahaman yang cukup dalam mengelola keuangan mereka.
Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun mengatakan kegiatan ini dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, sehingga sejumlah kegiatan edukasi keuangan yang mengarah kepada penyandang disabilitas (komunitas tuli), masyarakat daerah 3T dan mahasiswa.
Puncak kegiatan BIK tahun 2023 secara serentak di tiga provinsi (Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara) diawali dengan kegiatan fun walk, senam zumba dan pameran UMKM yang diikuti oleh ribuan peserta yang terdiri dari insan Industri Jasa Keuangan dan masyarakat umum.
"Kami melakukan sosialisasi inklusi dan literasi keuangan kepada anak-anak di Sekolah Luar Biasa (SLB) YPAC Malalayang, Manado," kata Direktur Operasional BSG Louisa Parengkuan, di Manado, Senin.
Dia mengatakan program ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan keuangan kepada siswa-siswi dengan kebutuhan khusus, sehingga mereka dapat mengelola keuangan mereka dengan lebih baik dan mandiri.
Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh siswa-siswi SLB beserta guru-guru mereka. Para siswa di SLB YPAC memiliki beragam kebutuhan khusus, dan program ini dirancang khusus untuk mengakomodasi keberagaman ini dalam proses pembelajaran.
Tim Bank SulutGo dan perwakilan dari OJK memberikan presentasi mengenai dasar-dasar literasi keuangan, termasuk pentingnya menabung, pengelolaan uang, dan pengenalan produk perbankan yang sederhana.
Mereka juga memberikan contoh-contoh kasus yang relevan dan menyajikan materi dengan pendekatan yang mudah dipahami oleh siswa SLB.
"Kami sangat bersemangat untuk bekerja sama dengan OJK dalam program sosialisasi ini. Ini adalah bagian dari komitmen kami untuk memastikan bahwa semua lapisan masyarakat, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, memiliki akses dan pengetahuan yang cukup dalam literasi keuangan," katanya.
Selain materi literasi keuangan, program ini juga mencakup kegiatan interaktif yang melibatkan permainan dan simulasi keuangan, selain memperoleh cenderamata dari BSG dan OJK para siswa juga mendapat intensif sebesar Rp100 ribu per siswa.
Deputi Direktur Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) SulutGoMalut Yan Iswara Rosya mengatakan pihaknya berharap program ini dapat memberikan manfaat yang nyata bagi siswa-siswi SLB YPAC dan membantu mereka meraih kemandirian dalam mengelola keuangan mereka.
"Literasi keuangan adalah keterampilan yang sangat berharga, dan kami berkomitmen untuk terus mendukung upaya-upaya seperti ini di masa depan," katanya.
Program sosialisasi inklusi dan literasi keuangan ini merupakan salah satu upaya nyata dalam mendorong inklusi keuangan di berbagai lapisan masyarakat, serta memastikan bahwa semua individu, termasuk mereka dengan kebutuhan khusus, memiliki akses dan pemahaman yang cukup dalam mengelola keuangan mereka.
Kepala OJK Sulutgomalut Winter Marbun mengatakan kegiatan ini dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) 2023, sehingga sejumlah kegiatan edukasi keuangan yang mengarah kepada penyandang disabilitas (komunitas tuli), masyarakat daerah 3T dan mahasiswa.
Puncak kegiatan BIK tahun 2023 secara serentak di tiga provinsi (Sulawesi Utara, Gorontalo dan Maluku Utara) diawali dengan kegiatan fun walk, senam zumba dan pameran UMKM yang diikuti oleh ribuan peserta yang terdiri dari insan Industri Jasa Keuangan dan masyarakat umum.