Manado (ANTARA) - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Sulawesi Utara (Sulut) Andry Prasmuko mengatakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 diperkirakan mampu meningkatkan konsumsi masyarakat di daerah tersebut.

"Gelaran pemilu legislatif, pilpres, dan pilkada diperkirakan dapat memberikan dampak terhadap peningkatan konsumsi masyarakat," kata Andry, di Manado, Sabtu.

Dia mengatakan Pemilu akan menggeliatkan semua sektor kehidupan masyarakat, tidak hanya sosial dan politik, tapi juga sektor ekonomi.

komponen konsumsi pemerintah menampung komponen belanja yang sifatnya operasional. Beberapa di antaranya yakni pegawai, belanja barang, dan material.

Sementara untuk dampak tidak langsung dari anggaran belanja tersebut, akan terlihat pada ke konsumsi masyarakat.

Sebab, katanya, sebagian dibelanjakan ke honor petugas pemilu sehingga memberikan efek tak langsungnya.

Lalu untuk efek pemilu lainnya akan mendorong belanja yang dilakukan calon legislatif (caleg).

Andry menjelaskan lebih jauh lagi, ke depan kinerja perekonomian global pada tahun 2024 diperkirakan menguat dari capaian tahun 2023.

Penghapusan zero covid policy di Tiongkok pada awal tahun 2023 berkontribusi pada perbaikan prospek ekonomi global.

Di tingkat nasional, selain pemilu, pemulihan sektor pariwisata, berlanjutnya penyaluran bantuan sosial, penyaluran kredit, dan tingkat mobilitas masyarakat juga diharapkan dapat memperbaiki konsumsi domestik.

Namun demikian, katanya, terdapat beberapa faktor yang berisiko menahan laju pertumbuhan ekonomi Sulut, diantaranya kenaikan biaya saprodi pertanian, tren penurunan harga CNO, serta berakhirnya stimulus Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) dan PPN DTP (Pajak Ditanggung Pemerintah) untuk pembelian properti.

 


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024