Manado (ANTARA) - Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Steven Kandouw mengatakan, anak-anak adalah masa depan bangsa yang harus dipersiapkan sejak dini.

"Saya sudah mau delapan tahun bersama dengan pak Gubernur, pejabat eselon dua sudah puluhan berganti, datang, pergi pensiun. Kita juga pasti akan merasakan hal ini dan yang akan mengganti adalah anak-anak kita," ujar Wagub Steven di Manado, Kamis.

Karena itu, menurut Wakil Gubernur Sulut keenam tersebut, menjadi tugas saat ini adalah bagaimana mempersiapkan anak-anak agar bisa mengisi ruang bonus demografi yang sementara bergulir.

"Bonus demografi berbicara tentang angkatan kerja, akan tetapi angkatan kerja yang sejak anak-anak tidak diisi dengan pola pikir nilai maupun karakter, berbahaya," katanya menegaskan.

Indonesia boleh saja memiliki angkatan kerja yang cukup banyak, akan tetapi memiliki pola pikir ideologi yang macam-macam, tidak ada ideologi Pancasila itu juga berbahaya.

"Bisa juga, kita memiliki angkatan kerja yang kuat secara fisik tapi tidak memiliki karakter etika, itu bahaya," ujarnya.

Presiden Joko Widodo, kata Wagub, menyinggung tentang etika yang menurun di bangsa dan negara ini.

"Orang gampang mencaci maki, bahkan Presiden juga bisa dicaci maki. Tapi tidak ada tempat bagi kita semua untuk saling mencaci maki. Kritik boleh, masukan boleh, feed back boleh tapi jangan pernah keluar sumpah serapah dan caci maki. Ketika disampaikan di medsos, kita tidak tahu memakai nama siapa," sebutnya.

Karena itu, Ketua DPRD Sulut periode 2014-2015 tersebut berharap, pendidikan karakter yang berlandaskan Ideologi Pancasila serta beretika diajarkan kepada anak sejak dini.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024