Manado (ANTARA) - Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sulawesi Utara, Steven Liow berharap semua rumah sakit (RS) di wilayah tersebut terstandarisasi sambut kunjungan wisatawan.

"Harus diakui bahwa pascapandemi, sektor pariwisata mulai bangkit, wisatawan asing terus berdatangan ke Sulut," kata Steven di Manado, Senin.

Karena itu menurut dia, ketersediaan pusat layanan kesehatan seperti rumah sakit harus terstandar atau minimal memiliki rumah sakit rujukan yang sewaktu-waktu bisa diakses wisatawan ketika harus mendapatkan perawatan medis. 

"Harus ada rumah sakit yang terstandar dan bisa dijadikan rumah sakit rujukan bagi wisatawan ketika harus mendapatkan perawatan," ujarnya.

Di Sulut, kata dia, ada sejumlah rumah sakit pemerintah dan swasta yang sudah memiliki fasilitas layanan kesehatan terstandar dan dapat dijadikan rujukan bagi wisatawan.

"Ini penting agar ketika wisatawan perlu mendapatkan perawatan, sudah ada rumah sakit rujukan," ujarnya.

Selain penyediaan rumah sakit rujukan yang terstandar, pelayanan bagi pasien secara perlahan harus dibenahi, diberikan kemudahan salah satunya melalui Sistem Informasi Manajeman Rumah Sakit (SIMRS).

Sistem informasi ini, kata dia, nantinya akan menyediakan informasi tentang dokter dan paramedis, tempat tidur atau bed rumah sakit, jam pelayanan dokter.

Hal seperti itu, kata dia, dapat dimudahkan dengan SIMRS karena pasien atau keluarga pasien dapat mendaftar langsung melalui aplikasi tersebut tanpa harus datang ke rumah sakit.

"Semua harus terlayani dengan baik, jangan sampai ada yang antre," ujarnya.

Bahkan kata dia, apabila SIMRS ini terintegrasi dengan semua rumah sakit termasuk rumah sakit yang ada di luar negeri, maka akan memudahkan wisatawan yang berobat di rumah sakit rujukan.

"Dari SIMRS yang terintegrasi tersebut, rumah sakit di mana wisatawan dirawat dapat mengakses riwayat kesehatan wisatawan misalkan," ujarnya.
 

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024