Manado (ANTARA) - Wadan Pussenif Kodiklatad Mayjen TNI Widjanarko mengatakan para perwira Infanteri diharapkan dapat menjadi contoh dan teladan baik di tengah masyarakat maupun lingkungan pekerjaan.
"Tingkatkan pola pikir, jangan lupa berolah raga, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, peduli dan menyatu dengan lingkungan tempat kita bertugas maupun masyarakat, terus tingkatan kemampuan bertempur, agar selalu siap dengan tugas operasi," kata Widjanarko, saat memberikan pengarahan kepada seluruh Perwira Korps Infanteri Kodam XIII/Merdeka wilayah Korem 131/Santiago di Aula Rindam XIII/Merdeka, Jumat.
Wadan Pussenif mengatakan, sebagai pembina kecabangan tugas pokok Pussenif yaitu menyelenggarakan pembinaan kesenjataan Infanteri, pendidikan dan latihan, penelitian serta pengembangan lintas udara di lingkungan TNI AD dalam rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan satuan Infanteri.
Pada kesempatan itu, Wadanpussenif juga menambahkan, hari Infanteri adalah momentum bersejarah ke-infanterian yang diangkat dari peristiwa perjuangan pada masa perang kemerdekaan yang mampu mempunyai nilai historis tinggi, serta cara bertindak menggunakan taktik Infanteri.
Untuk itu setelah dilakukan penelitian sejarah yang dibantu oleh Disjarahad bahwa pada tanggal 9 Oktober ditentukan Hari Jadi (HUT) Infanteri jadi bukan tanggal 15 Desember, berdasarkan fakta sejarah yang ada, diambil dari Peristiwa bersejarah seruan Mobilisasi TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Dimana dengan adanya seruan mobilisasi inilah bekas Tentara PETA (Pembela Tanah Air) seluruhnya adalah tentara Infanteri dan bekas tentara KNIL juga mayoritas Infanteri bergabung ke dalam TKR.
Proses pengusulan tanggal 9 Oktober untuk ditetapkan sebagai Hari Jadi Korps Infanteri saat ini sedang berproses.
“Infanteri adalah Korps terbesar yang menjadi tulang punggung TNI AD, karena itu, para perwira Korps Infanteri harus dapat mengharumkan Korps Infanteri," katanya.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Alfret Denny Tuejeh dalam sambutan dibacakan Kasdam Brigjen TNI Luthfie Beta mengatakan berharap kunjungan untuk memberikan pengarahan kepada para Perwira corps Infanteri Kodam XIII/Merdeka, dapat menambah wawasan baru serta moril dan semangat para perwira infanteri, dalam bekerja dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab.
"Saat ini perwira Infanteri Kodam XIII/Merdeka pantas berbahagia, karena pimpinan Korps Infanteri berkenan untuk bertatap muka dan memberikan pengarahan, untuk itu para Perwira Infanteri pahami arahan yang diberikan, dan terapkan dalam tugas sehari-hari," katanya.
Pada saat itu Wadan Pussenif didampingi Dirbindik Pussenif Kolonel Inf I Wayan Sandi Susila dan anggota Tim Mayor Inf Syahrul Usman.
Hadir pada saat itu Danrindam XIII/Merdeka Kolonel Inf Endra Saputra Kusuma, Para Asisten dan Kabalakdam XIII/Merdeka serta Perwira corps Infanteri.
"Tingkatkan pola pikir, jangan lupa berolah raga, memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, peduli dan menyatu dengan lingkungan tempat kita bertugas maupun masyarakat, terus tingkatan kemampuan bertempur, agar selalu siap dengan tugas operasi," kata Widjanarko, saat memberikan pengarahan kepada seluruh Perwira Korps Infanteri Kodam XIII/Merdeka wilayah Korem 131/Santiago di Aula Rindam XIII/Merdeka, Jumat.
Wadan Pussenif mengatakan, sebagai pembina kecabangan tugas pokok Pussenif yaitu menyelenggarakan pembinaan kesenjataan Infanteri, pendidikan dan latihan, penelitian serta pengembangan lintas udara di lingkungan TNI AD dalam rangka pembinaan kemampuan dan kekuatan satuan Infanteri.
Pada kesempatan itu, Wadanpussenif juga menambahkan, hari Infanteri adalah momentum bersejarah ke-infanterian yang diangkat dari peristiwa perjuangan pada masa perang kemerdekaan yang mampu mempunyai nilai historis tinggi, serta cara bertindak menggunakan taktik Infanteri.
Untuk itu setelah dilakukan penelitian sejarah yang dibantu oleh Disjarahad bahwa pada tanggal 9 Oktober ditentukan Hari Jadi (HUT) Infanteri jadi bukan tanggal 15 Desember, berdasarkan fakta sejarah yang ada, diambil dari Peristiwa bersejarah seruan Mobilisasi TKR (Tentara Keamanan Rakyat).
Dimana dengan adanya seruan mobilisasi inilah bekas Tentara PETA (Pembela Tanah Air) seluruhnya adalah tentara Infanteri dan bekas tentara KNIL juga mayoritas Infanteri bergabung ke dalam TKR.
Proses pengusulan tanggal 9 Oktober untuk ditetapkan sebagai Hari Jadi Korps Infanteri saat ini sedang berproses.
“Infanteri adalah Korps terbesar yang menjadi tulang punggung TNI AD, karena itu, para perwira Korps Infanteri harus dapat mengharumkan Korps Infanteri," katanya.
Pangdam XIII/Merdeka Mayjen TNI Alfret Denny Tuejeh dalam sambutan dibacakan Kasdam Brigjen TNI Luthfie Beta mengatakan berharap kunjungan untuk memberikan pengarahan kepada para Perwira corps Infanteri Kodam XIII/Merdeka, dapat menambah wawasan baru serta moril dan semangat para perwira infanteri, dalam bekerja dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggung jawab.
"Saat ini perwira Infanteri Kodam XIII/Merdeka pantas berbahagia, karena pimpinan Korps Infanteri berkenan untuk bertatap muka dan memberikan pengarahan, untuk itu para Perwira Infanteri pahami arahan yang diberikan, dan terapkan dalam tugas sehari-hari," katanya.
Pada saat itu Wadan Pussenif didampingi Dirbindik Pussenif Kolonel Inf I Wayan Sandi Susila dan anggota Tim Mayor Inf Syahrul Usman.
Hadir pada saat itu Danrindam XIII/Merdeka Kolonel Inf Endra Saputra Kusuma, Para Asisten dan Kabalakdam XIII/Merdeka serta Perwira corps Infanteri.