Manado (ANTARA) - Ketua Bawaslu Provinsi Sulawesi Utara Ardiles Mewoh berharap ada pemahaman dan kesamaan persepsi dalam pelaksanaan tugas sehingga penanganan pelanggaran akan lebih representatif.

"Akan tetapi, kami lebih mengupayakan pencegahan. Namun, bukan berarti kami mengabaikan penindakan. Tetap kami berjalan bersama demi suksesnya Pemilu 2024," ujar Ardiles di Manado, Selasa.

Bawaslu Provinsi Sulut menggelar Rapat Koordinasi Sentra Gakkumdu Tahapan Penetapan Peserta Pemilu Tahun 2024 bersama jaksa dan penyidik Polri.

Ardiles berharap ke depan kegiatan seperti ini diperluas dengan mengikutsertakan seluruh anggota sentra penegakan hukum terpadu (gakkumdu) di 15 kabupaten dan kota.

Kordiv Penanganan Pelanggaran Zulkifli Densi memberikan apresiasi kehadiran aparat penegak hukum jaksa dan penyidik Sentra Gakkumdu dalam rakor ini.

"Terima kasih kepada bapak dan ibu jaksa dan penyidik karena di tengah kesibukan masih bisa meluangkan waktu menghadiri rakor bersama Bawaslu Provinsi Sulut," ujarnya.

Selanjutnya, Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa Supriyadi Pangellu menilai jajaran bawaslu sudah mumpuni dari segi teknis pengawasan.

"Akan tetapi, dari segi hukum, masih butuh diajarkan jaksa dan penyidik agar jajaran bawaslubisa satu persepsi dalam penanganan pelanggaran dan penyelesaian sengketa," ujarnya.

Rakor tersebut dibuka Ketua Bawaslu Provinsi Sulut Ardiles Mewoh. Dia didampingi Kordiv Penanganan Pelanggaran Zulkifli Densi, Kordiv Hukum dan Penanganan Sengketa Supriyadi Pangellu, dan Kabag P3SH Yenne Yanis, serta dihadiri jaksa dan penyidik yang tergabung dalam sentra gakkumdu provinsi serta kabupaten dan kota.

Pewarta : Karel Alexander Polakitan
Editor : Hence Paat
Copyright © ANTARA 2024