Muaradua (ANTARA) - Sebanyak tiga unit rumah warga di Dusun VII, Desa Sidorahayu, Kecamatan Buay Pemaca, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, Provinsi Sumatera Selatan terbawa arus banjir bandang yang terjadi Jumat subuh pukul 03.30 WIB.
"Dari 13 unit rumah korban banjir, tiga rumah diantaranya hanyut terbawa arus banjir bandang," kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan, Heri di Muaradua, Jumat.
Ia mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak pukul 03.30 WIB hingga 05.30 WIB menyebabkan Sungai Way Tehmi meluap hingga menimbulkan banjir bandang.
Sebagian besar warga yang saat itu sedang tertidur pulas langsung berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dari derasnya arus banjir.
Musibah bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun tercatat sebanyak 13 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50-100 centimeter.
Bahkan, tiga unit rumah warga diantaranya hanyut terbawa arus banjir bandang hingga korban terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
Selain rumah warga, banjir tersebut juga merusak fasilitas umum seperti masjid dan jembatan hingga aktifitas masyarakat di wilayah itu menjadi terganggu.
"Total kerugian akibat bencana alam ini ditaksir mencapai Rp300 juta," jelasnya.
Menurut dia, saat ini puluhan personel BPBD OKU Selatan dibantu relawan masih di lokasi bencana alam untuk mendata sekaligus membantu warga membersihkan sisa material lumpur yang terbawa arus banjir bandang.
"Meskipun banjir mulai surut, namun warga tetap diminta meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi bencana susulan," katanya.
BPBD OKU Selatan mendirikan posko penanggulangan bencana dan menyiagakan personel untuk memantau situasi terkini guna menghadapi banjir susulan.
"Warga harus tetap waspada mengingat intensitas curah hujan diprediksi masih terjadi di OKU Selatan selama beberapa hari ke depan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga rumah warga di OKU Selatan terbawa arus banjir bandang
"Dari 13 unit rumah korban banjir, tiga rumah diantaranya hanyut terbawa arus banjir bandang," kata Kasi Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) OKU Selatan, Heri di Muaradua, Jumat.
Ia mengatakan, hujan deras yang terjadi sejak pukul 03.30 WIB hingga 05.30 WIB menyebabkan Sungai Way Tehmi meluap hingga menimbulkan banjir bandang.
Sebagian besar warga yang saat itu sedang tertidur pulas langsung berhamburan ke luar rumah untuk menyelamatkan diri dari derasnya arus banjir.
Musibah bencana alam tersebut tidak menimbulkan korban jiwa, namun tercatat sebanyak 13 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai 50-100 centimeter.
Bahkan, tiga unit rumah warga diantaranya hanyut terbawa arus banjir bandang hingga korban terpaksa mengungsi ke tempat yang aman.
Selain rumah warga, banjir tersebut juga merusak fasilitas umum seperti masjid dan jembatan hingga aktifitas masyarakat di wilayah itu menjadi terganggu.
"Total kerugian akibat bencana alam ini ditaksir mencapai Rp300 juta," jelasnya.
Menurut dia, saat ini puluhan personel BPBD OKU Selatan dibantu relawan masih di lokasi bencana alam untuk mendata sekaligus membantu warga membersihkan sisa material lumpur yang terbawa arus banjir bandang.
"Meskipun banjir mulai surut, namun warga tetap diminta meningkatkan kewaspadaan untuk mengantisipasi bencana susulan," katanya.
BPBD OKU Selatan mendirikan posko penanggulangan bencana dan menyiagakan personel untuk memantau situasi terkini guna menghadapi banjir susulan.
"Warga harus tetap waspada mengingat intensitas curah hujan diprediksi masih terjadi di OKU Selatan selama beberapa hari ke depan," ujarnya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tiga rumah warga di OKU Selatan terbawa arus banjir bandang