Manado (ANTARA) - Ramai informasi yang beredar dari platform media sosial, Kamis, menyebutkan Kota Manado-Bitung, Sulawesi Utara dan Kota Halmahera, Maluku Utara, akan terdampak gempa akibat patahan.
Ini potongan narasi yang beredar di grup media sosial, ada seorang yang baru selesai mengikuti pertemuan mitigasi atas prediksi gempa di lokasi Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Diprediksi gempa tersebut akan terjadi sekitar dua hingga tiga hari ke depan, Jumat-Sabtu.
Lanjutan informasi itu menyebutkan usai rapat, masih akan dilaksanakan pertemuan lanjutan yang melibatkan beberapa perwakilan pemerintahan untuk mendengar usulan evakuasi.
Masih dari potongan narasi yang beredar, informasi BMKG Manado, kalau patahan di darat, titik terparah yang akan terdampak di sekitar jembatan Megawati.
Tapi kalau patahan di laut Maluku, lokasi yang akan terkena di daerah Halmahera dan area Bitung, Manado tidak terdampak. Kalau gempa magnitudo di atas tujuh kemungkinan potensi tsunami.
Pihak BMKG menepis informasi yang ramai beredar itu.
"Pernyataan resmi kami dari BMKG bahwa gempa bumi belum bisa diprediksi. Ini untuk menanggapi informasi melalui grup-grup percakapan, pesan atau video yang beredar," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Geofisika Winangun, Edward Henrry Mengko di Manado.
Gempa yang terjadi di Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya, menurut dia, karena situasi di daerah ini yang memang berada di daerah rawan gempa.
Karena itu dia berharap, masyarakat dapat memanfaatkan kanal-kanal informasi yang disediakan BMKG Stasiun Geofisika Manado.
"Masyarakat bisa mendapatkan informasi melalui kanal yang kami sediakan atau menelepon kami melalui 0811433956. Kami siap melayani masyarakat satu kali 24 jam," katanya.
Edward juga memastikan BMKG tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang disebutkan dalam pesan yang beredar ini.
Ini potongan narasi yang beredar di grup media sosial, ada seorang yang baru selesai mengikuti pertemuan mitigasi atas prediksi gempa di lokasi Sulawesi Utara dan Maluku Utara.
Diprediksi gempa tersebut akan terjadi sekitar dua hingga tiga hari ke depan, Jumat-Sabtu.
Lanjutan informasi itu menyebutkan usai rapat, masih akan dilaksanakan pertemuan lanjutan yang melibatkan beberapa perwakilan pemerintahan untuk mendengar usulan evakuasi.
Masih dari potongan narasi yang beredar, informasi BMKG Manado, kalau patahan di darat, titik terparah yang akan terdampak di sekitar jembatan Megawati.
Tapi kalau patahan di laut Maluku, lokasi yang akan terkena di daerah Halmahera dan area Bitung, Manado tidak terdampak. Kalau gempa magnitudo di atas tujuh kemungkinan potensi tsunami.
Pihak BMKG menepis informasi yang ramai beredar itu.
"Pernyataan resmi kami dari BMKG bahwa gempa bumi belum bisa diprediksi. Ini untuk menanggapi informasi melalui grup-grup percakapan, pesan atau video yang beredar," kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG, Stasiun Geofisika Winangun, Edward Henrry Mengko di Manado.
Gempa yang terjadi di Provinsi Sulawesi Utara dan sekitarnya, menurut dia, karena situasi di daerah ini yang memang berada di daerah rawan gempa.
Karena itu dia berharap, masyarakat dapat memanfaatkan kanal-kanal informasi yang disediakan BMKG Stasiun Geofisika Manado.
"Masyarakat bisa mendapatkan informasi melalui kanal yang kami sediakan atau menelepon kami melalui 0811433956. Kami siap melayani masyarakat satu kali 24 jam," katanya.
Edward juga memastikan BMKG tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang disebutkan dalam pesan yang beredar ini.