Manado (ANTARA) - Pendapatan Asli Daerah (PAD) tahun 2022 yang dikelola Dinas Kelautan dan Perikanan Sulawesi Utara mencapai sebesar 128,27 persen atau terealisasi Rp2,53 miliar.
"PAD dari sektor perikanan dan kelautan kami targetkan sebesar Rp1,98 miliar yang bersumber dari retribusi dan pendapatan lainnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Tienneke Adam di Manado, Rabu.
Kontribusi PAD terbesar berada di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut yaitu Rp1.407.365.200, sementara yang terealisasi hingga November sebesar Rp2.067.261.473,81 atau naik sebesar 146,89 persen.
Sumber PAD tersebut berasal dari Retribusi Izin Usaha Perikanan sebesar Rp1.339.730.200, terealisasi Rp1.443.950.000 atau sebesar 107,78 persen, dan lain-lain PAD yang sah yaitu sebesar Rp100.000.000, terealisasi Rp623.311.473,81 atau sebesar Rp623,31 persen.
Berikutnya, Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di Balai Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan Bitung yang ditargetkan Rp175 juta, terealisasi sebesar Rp213.260.000 atau terjadi kenaikan 121,86 persen.
Retribusi Penjualan Produksi daerah di Balai Perbenihan dan Pengendalian Hama Penyakit Ikan ditargetkan sebesar Rp75 juta, terealisasi sebesar Rp46.230.000 persen atau sebesar 61,64 persen.
Pendapatan lainnya yaitu Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di balai Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa baru mencapai 59,92 persen atau sebesar Rp125.242.600 dari target Rp209.000.000.
Selanjutnya, di Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah I yang meliputi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Sitaro dan Kepulauan Talaud ditargetkan sebesar Rp5 juta, sudah terealisasi sebesar Rp3.717.500 atau sebesar 74,35 persen.
Di Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah III yang mencakup Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa Selatan terealisasi sebesar Rp29.965.000 atau
88,79 persen dari target Rp33.750.000.
Sementara di Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah IV (Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur), ditargetkan Rp50 juta mampu direalisasikan sebesar Rp40.145.000 atau 80,29 persen.
"Kami akan terus bekerja optimal agar ke depan PAD dari sektor perikanan dan kelautan ini semakin meningkat," harapnya.
"PAD dari sektor perikanan dan kelautan kami targetkan sebesar Rp1,98 miliar yang bersumber dari retribusi dan pendapatan lainnya," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Sulut, Tienneke Adam di Manado, Rabu.
Kontribusi PAD terbesar berada di Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulut yaitu Rp1.407.365.200, sementara yang terealisasi hingga November sebesar Rp2.067.261.473,81 atau naik sebesar 146,89 persen.
Sumber PAD tersebut berasal dari Retribusi Izin Usaha Perikanan sebesar Rp1.339.730.200, terealisasi Rp1.443.950.000 atau sebesar 107,78 persen, dan lain-lain PAD yang sah yaitu sebesar Rp100.000.000, terealisasi Rp623.311.473,81 atau sebesar Rp623,31 persen.
Berikutnya, Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di Balai Pengujian dan Penerapan Mutu Hasil Perikanan Bitung yang ditargetkan Rp175 juta, terealisasi sebesar Rp213.260.000 atau terjadi kenaikan 121,86 persen.
Retribusi Penjualan Produksi daerah di Balai Perbenihan dan Pengendalian Hama Penyakit Ikan ditargetkan sebesar Rp75 juta, terealisasi sebesar Rp46.230.000 persen atau sebesar 61,64 persen.
Pendapatan lainnya yaitu Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah di balai Pelabuhan Perikanan Pantai Tumumpa baru mencapai 59,92 persen atau sebesar Rp125.242.600 dari target Rp209.000.000.
Selanjutnya, di Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah I yang meliputi Kabupaten Kepulauan Sangihe, Kepulauan Sitaro dan Kepulauan Talaud ditargetkan sebesar Rp5 juta, sudah terealisasi sebesar Rp3.717.500 atau sebesar 74,35 persen.
Di Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah III yang mencakup Kota Bitung, Kabupaten Minahasa, Kabupaten Minahasa Utara dan Kabupaten Minahasa Selatan terealisasi sebesar Rp29.965.000 atau
88,79 persen dari target Rp33.750.000.
Sementara di Balai Pengelola Pelabuhan Perikanan Wilayah IV (Kabupaten Bolaang Mongondow, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dan Kabupaten Bolaang Mongondow Timur), ditargetkan Rp50 juta mampu direalisasikan sebesar Rp40.145.000 atau 80,29 persen.
"Kami akan terus bekerja optimal agar ke depan PAD dari sektor perikanan dan kelautan ini semakin meningkat," harapnya.