Manado (ANTARA) - Pemerintah terus melakukan kolaborasi bersama camat hingga lurah dalam mendata anak putus sekolah di Kota Bitung, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"Yang lebih mengenal masyarakat hingga kelurahan yakni pemerintah setempat yakni kepala lingkungan dan lurah," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, di Bitung, Jumat.
Dia mengatakan, pihaknya masih banyak anak-anak putus sekolah di Kota Bitung, sehingga perlu didata dengan baik, jangan ada yang terlewatkan.
"Seluruh kepala lingkungan bantu lurah dan camat dalam mendata anak-anak yang putus sekolah, dan pemerintah akan bantu memberikan pendidikan yang layak bagi mereka," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung, Eugenie Mantiri mengatakan melihat kebijakan Wali Kota dan Wakil Walikota sangat berperan penting dalam dunia pendidikan Kota Bitung ke depan.
Contohnya kebijakan 1000 titik wifi yang dilakukan Pemerintah Kota Bitung, karena membantu dunia pendidikan dengan adanya kelompok belajar di tiap RT, yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak putus sekolah,” kata Eugenie.
Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulut, Febry HJ Dien mengatakan Wali Kota Bitung adalah satu-satunya kepala daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang dipodcast oleh Kementerian Dikbudristek.
Alasannya, kata dia, karena Kota Bitung adalah salah satu kota di Sulawesi Utara yang telah menjalankan program Kemendikbud, yaitu sekolah penggerak dan telah menerima penghargaan dari Kemendikbudristek sebagai sekolah penggerak terbaik.
Dalam semangat Merdeka Belajar, apa yang dilakukan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung dan jajaran Dinas Pendidikan sudah on the track.
"Saya berharap agar konsistensi ini dijaga terus dan mari kita jadikan Kota Bitung sebagai Kota Digital sebagaimana visi dan misi pemerintah Bitung,” katanya.
"Yang lebih mengenal masyarakat hingga kelurahan yakni pemerintah setempat yakni kepala lingkungan dan lurah," kata Wali Kota Bitung Maurits Mantiri, di Bitung, Jumat.
Dia mengatakan, pihaknya masih banyak anak-anak putus sekolah di Kota Bitung, sehingga perlu didata dengan baik, jangan ada yang terlewatkan.
"Seluruh kepala lingkungan bantu lurah dan camat dalam mendata anak-anak yang putus sekolah, dan pemerintah akan bantu memberikan pendidikan yang layak bagi mereka," jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Bitung, Eugenie Mantiri mengatakan melihat kebijakan Wali Kota dan Wakil Walikota sangat berperan penting dalam dunia pendidikan Kota Bitung ke depan.
Contohnya kebijakan 1000 titik wifi yang dilakukan Pemerintah Kota Bitung, karena membantu dunia pendidikan dengan adanya kelompok belajar di tiap RT, yang bisa dimanfaatkan oleh anak-anak putus sekolah,” kata Eugenie.
Kepala Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Sulut, Febry HJ Dien mengatakan Wali Kota Bitung adalah satu-satunya kepala daerah di Provinsi Sulawesi Utara yang dipodcast oleh Kementerian Dikbudristek.
Alasannya, kata dia, karena Kota Bitung adalah salah satu kota di Sulawesi Utara yang telah menjalankan program Kemendikbud, yaitu sekolah penggerak dan telah menerima penghargaan dari Kemendikbudristek sebagai sekolah penggerak terbaik.
Dalam semangat Merdeka Belajar, apa yang dilakukan oleh Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung dan jajaran Dinas Pendidikan sudah on the track.
"Saya berharap agar konsistensi ini dijaga terus dan mari kita jadikan Kota Bitung sebagai Kota Digital sebagaimana visi dan misi pemerintah Bitung,” katanya.