Bitung (ANTARA) - Upaya Pencegahan stunting harus dilaksanakan secara kolaboratif dengan mengikutsertakan keterlibatan berbagai pihak melalui pendekatan multi pihak, baik pemerintah, swasta, perguruan tinggi, masyarakat dan media.
Saat ini beberapa indikator program Bangga Kencana di Kota Bitung dari hasil analisis Pendataan Keluarga tahun 2021, angka prevalensi kontrasepsi modern masih pada angka 54,9 persen, unmet need 23,9 persen, peserta KB aktif MKJP 25,8 persen, Index Pembangunan Keluarga 55,78.
"Sangat mengharapkan partisipasi dan peran serta seluruh mitra kerja dalam membangun Program Bangga Kencana di Kota Bitung," ajak Kepala Perwakilan BKKBN Diano Tino Tandaju, di Bitung.
Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri mengatakan, masalah stunting menurut dia, menjadi perhatian semua pemerintah daerah kabupaten/kota.
"Di Bitung, salah satu upaya mempercepat penurunan angka penyakit tersebut adalah memperkuat senergisitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait secara intensif di setiap tingkatan wilayah," katanya.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, memberikan bantuan makanan tambahan kepada keluarga yang mempunyai anak balita beresiko atau memang stunting, serta mendapatkan pendampingan selama enam bulan maka akan kondisinya akan membaik.
"Berat badannya, tingginya akan bertambah dan gizinya membaik," ujarnya.
Pemerintah daerah sampai ke desa atau kelurahan, menurut dia mempunyai tanggung jawab besar memperhatikan kondisi anak-anak karena ke depan akan menjadi generasi yang sehat dan cerdas.
Bonivasius juga mencanangkan bapak/bunda asuh anak stunting Kota Bitung yang ditandai dengan pengalungan selempang kepada Wali Kota Bitung, Komandan Kodim 1319/Bitung, Kadis PP-KB Kota Bitung, Ketua Dharma Wanita Kota Bitung, Kepala Cabang BRI Kota Bitung dan Kepala Cabang Bank Sulut Go Kota Bitung dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada anak asuh stunting.
Pada acara tersebut dilaksanakan pula penyerahan SK Kampung Keluarga Berkualitas berbasis masyarakat bagi Kelurahan Kakenturan I, Kecamatan Maesa, berbasis nelayan bagi Kelurahan Batu Putih Atas Kecamatan Ranowulu, dan berbasis pariwisata bagi Kelurahan Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara.
Sementara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dengan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika yang disaksikan Deputi Dalduk dan Wali Kota Kota Bitung, serta Serta penyerahan BKB Kit dan Stunting Kit.
Saat ini beberapa indikator program Bangga Kencana di Kota Bitung dari hasil analisis Pendataan Keluarga tahun 2021, angka prevalensi kontrasepsi modern masih pada angka 54,9 persen, unmet need 23,9 persen, peserta KB aktif MKJP 25,8 persen, Index Pembangunan Keluarga 55,78.
"Sangat mengharapkan partisipasi dan peran serta seluruh mitra kerja dalam membangun Program Bangga Kencana di Kota Bitung," ajak Kepala Perwakilan BKKBN Diano Tino Tandaju, di Bitung.
Wali Kota Bitung, Maurits Mantiri mengatakan, masalah stunting menurut dia, menjadi perhatian semua pemerintah daerah kabupaten/kota.
"Di Bitung, salah satu upaya mempercepat penurunan angka penyakit tersebut adalah memperkuat senergisitas dan kolaborasi dengan berbagai pihak terkait secara intensif di setiap tingkatan wilayah," katanya.
Deputi Bidang Pengendalian Penduduk BKKBN RI, Bonivasius Prasetya Ichtiarto mengatakan, memberikan bantuan makanan tambahan kepada keluarga yang mempunyai anak balita beresiko atau memang stunting, serta mendapatkan pendampingan selama enam bulan maka akan kondisinya akan membaik.
"Berat badannya, tingginya akan bertambah dan gizinya membaik," ujarnya.
Pemerintah daerah sampai ke desa atau kelurahan, menurut dia mempunyai tanggung jawab besar memperhatikan kondisi anak-anak karena ke depan akan menjadi generasi yang sehat dan cerdas.
Bonivasius juga mencanangkan bapak/bunda asuh anak stunting Kota Bitung yang ditandai dengan pengalungan selempang kepada Wali Kota Bitung, Komandan Kodim 1319/Bitung, Kadis PP-KB Kota Bitung, Ketua Dharma Wanita Kota Bitung, Kepala Cabang BRI Kota Bitung dan Kepala Cabang Bank Sulut Go Kota Bitung dilanjutkan dengan penyerahan bantuan kepada anak asuh stunting.
Pada acara tersebut dilaksanakan pula penyerahan SK Kampung Keluarga Berkualitas berbasis masyarakat bagi Kelurahan Kakenturan I, Kecamatan Maesa, berbasis nelayan bagi Kelurahan Batu Putih Atas Kecamatan Ranowulu, dan berbasis pariwisata bagi Kelurahan Pintu Kota Kecamatan Lembeh Utara.
Sementara penandatanganan Nota Kesepahaman antara Perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Utara dengan Institut Kesehatan dan Teknologi Graha Medika yang disaksikan Deputi Dalduk dan Wali Kota Kota Bitung, serta Serta penyerahan BKB Kit dan Stunting Kit.