Manado (ANTARA) - Dirjen pendidikan anak usia dini, dasar dan menengah, Kemendikbudristek, Dr. Iwan Syahril, memantau pelaksanaan kurikulum merdeka, di Kota Manado, didampingi Direktur SD, Dr. Mohammad Hasbi, memantau pelaksanaan implementasi kurikulum merdeka (IKM) di SD di Manado.
"Kedatangan Dirjen dan Dikretur SD, untuk memantau pelaksanaan kurikulum merdeka, termasuk memantau para siswa apakah ada perkembangan dalam proses pembelajaran IKM," kata Kepala Dinas Pendidikan Manado, Dr. Deasy Lumowa, di Manado.
Lumowa, menjelaskan, Dirjen sendiri juga sudah melihat secara langsung bahkan berinteraksi langsung dengan para siswa kelas enam, dua dan satu, serta bertanya-tanya mengenai kondisi belajar kepada anak-anak tersebut.
"Bahkan Pak Dirjen sendiri bertanya pada siswa bagaimana kondisi selama bersekolah tatap muka, mana yang dipilih belajar dalam jaringan atau tatap muka, dan dijawab tatap muka," kata Lumowa.
Sementara Kepala SD 02 Manado, Jooke Lendo, SPd, mengatakan kehadiran Dirjen adalah kehormatan bagi sekolah tersebut, sekolah tersebut dipilih sendiri oleh Dirjen.
"Kami tidak mengajukan diri, tetapi dipilih langsung oleh Dirjen yang mau melihat secara langsung penerapan kurikulum merdeka belajar, serta kemajuan siswa di Manado," katanya.
Dalam interaksi dengan para siswa, kata Lendo, Dirjen juga sempat berdialog dalam Bahasa Inggris dengan siswa bernama Kinzi Adrian Maulana, dan dari dialog yang cukup panjang, dia menyimpulkan kemampuan para siswa di Manado, tidak kalah dengan tempat lain di Indonesia.
Di sisi lain, dia juga mengatakan, mengenai perkembangan sekolah tersebut, selama empat bulan dalam masa kepemimpinanya sambil memohon agar mendapatkan dukungan dari Dirjen untuk terus mengembangkan sekolah tersebut.
"Kedatangan Dirjen dan Dikretur SD, untuk memantau pelaksanaan kurikulum merdeka, termasuk memantau para siswa apakah ada perkembangan dalam proses pembelajaran IKM," kata Kepala Dinas Pendidikan Manado, Dr. Deasy Lumowa, di Manado.
Lumowa, menjelaskan, Dirjen sendiri juga sudah melihat secara langsung bahkan berinteraksi langsung dengan para siswa kelas enam, dua dan satu, serta bertanya-tanya mengenai kondisi belajar kepada anak-anak tersebut.
"Bahkan Pak Dirjen sendiri bertanya pada siswa bagaimana kondisi selama bersekolah tatap muka, mana yang dipilih belajar dalam jaringan atau tatap muka, dan dijawab tatap muka," kata Lumowa.
Sementara Kepala SD 02 Manado, Jooke Lendo, SPd, mengatakan kehadiran Dirjen adalah kehormatan bagi sekolah tersebut, sekolah tersebut dipilih sendiri oleh Dirjen.
"Kami tidak mengajukan diri, tetapi dipilih langsung oleh Dirjen yang mau melihat secara langsung penerapan kurikulum merdeka belajar, serta kemajuan siswa di Manado," katanya.
Dalam interaksi dengan para siswa, kata Lendo, Dirjen juga sempat berdialog dalam Bahasa Inggris dengan siswa bernama Kinzi Adrian Maulana, dan dari dialog yang cukup panjang, dia menyimpulkan kemampuan para siswa di Manado, tidak kalah dengan tempat lain di Indonesia.
Di sisi lain, dia juga mengatakan, mengenai perkembangan sekolah tersebut, selama empat bulan dalam masa kepemimpinanya sambil memohon agar mendapatkan dukungan dari Dirjen untuk terus mengembangkan sekolah tersebut.