Manado (ANTARA) - Tim SAR gabungan melakukan pencarian terhadap seorang warga diduga hanyut di sungai Desa Pangkusa, Kabupaten Bolaang Mongondow Utara, Sulawesi Utara.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Monce Brury, di Manado, Rabu, mengatakan hari ini pihaknya menerima laporan dari Camat Sangkub bahwa terjadinya kondisi membahayakan manusia.
Diketahui korban atas nama Salim Modanggu (56) mencari ikan menggunakan alat setrum ikan pada Senin (5/9) namun sampai hari ini, tidak kembali ke rumah.
Keseharian korban mencari ikan dari siang sampai sore hari akan tetapi pada saat ini tidak kembali ke rumah.
Pihak keluarga bersama masyarakat sudah melaksanakan pencarian mandiri selama dua hari tetapi tidak menemukan korban.
"Pada pencarian mandiri itu hanya ditemukan alat setrum ikan milik korban di pinggiran sungai, akan tetapi korban tidak di lokasi," katanya.
Dalam menindaklanjuti laporan itu, ia memerintahkan satu tim rescue dari UPT Basarnas Manado Pos SAR Kotamobagu dengan membawa perlengkapan yang posisinya lebih dekat dengan lokasi kejadian
untuk menuju lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan keluarga korban dan pemerintah setempat.
Dalam pencarian korban, tim yang terlibat Basarnas, Polsek Sangkub,TNI, BPBD, pemerintah setempat, masyarakat dan keluarga korban. Mereka melakukan penyisiran di pinggiran sungai menggunakan perahu karet.
"Tetapi sampai sore hari pencarian korban masih nihil," katanya.
Monce Brury mengingatkan dalam pencarian itu tim SAR gabungan selalu kompak dan berkoordinasi mengingat sungai tersebut terdapat buaya. Tim harus berhati hati dalam melaksanakan pencarian.
"Jangan memaksakan kehendak sendiri tanpa mengikuti adat istiadat yang berlaku di daerah tersebut, tetap waspada dan tingkatkan keamanan," katanya.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Manado Monce Brury, di Manado, Rabu, mengatakan hari ini pihaknya menerima laporan dari Camat Sangkub bahwa terjadinya kondisi membahayakan manusia.
Diketahui korban atas nama Salim Modanggu (56) mencari ikan menggunakan alat setrum ikan pada Senin (5/9) namun sampai hari ini, tidak kembali ke rumah.
Keseharian korban mencari ikan dari siang sampai sore hari akan tetapi pada saat ini tidak kembali ke rumah.
Pihak keluarga bersama masyarakat sudah melaksanakan pencarian mandiri selama dua hari tetapi tidak menemukan korban.
"Pada pencarian mandiri itu hanya ditemukan alat setrum ikan milik korban di pinggiran sungai, akan tetapi korban tidak di lokasi," katanya.
Dalam menindaklanjuti laporan itu, ia memerintahkan satu tim rescue dari UPT Basarnas Manado Pos SAR Kotamobagu dengan membawa perlengkapan yang posisinya lebih dekat dengan lokasi kejadian
untuk menuju lokasi kejadian dan berkoordinasi dengan keluarga korban dan pemerintah setempat.
Dalam pencarian korban, tim yang terlibat Basarnas, Polsek Sangkub,TNI, BPBD, pemerintah setempat, masyarakat dan keluarga korban. Mereka melakukan penyisiran di pinggiran sungai menggunakan perahu karet.
"Tetapi sampai sore hari pencarian korban masih nihil," katanya.
Monce Brury mengingatkan dalam pencarian itu tim SAR gabungan selalu kompak dan berkoordinasi mengingat sungai tersebut terdapat buaya. Tim harus berhati hati dalam melaksanakan pencarian.
"Jangan memaksakan kehendak sendiri tanpa mengikuti adat istiadat yang berlaku di daerah tersebut, tetap waspada dan tingkatkan keamanan," katanya.