Manado (ANTARA) - Misi dagang Provinsi Jawa Timur-Sulawesi Utara menciptakan transaksi sebesar Rp130 miliar, kata Wakil Gubernur Sulut Steven Kandouw.

"Saya harap Misi Dagang Jatim-Sulut ini mampu mendorong aktivitas perdagangan di Sulut," kata Steven Kandouw pada acara "Misi Dagang dan Investasi" untuk membangkitkan ekonomi Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Utara di Manado, Kamis.

Dia mengatakan produk yang ditransaksikan yakni porang, arang tempurung, jagung, jahe, cabe, sarang burung walet dan produk lainnya.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut Edwin Kindangen mengatakan ada lebih dari 100 pelaku usaha asal Jawa Timur datang ke Sulut dengan membawa sejumlah produk untuk ditransaksikan.

Produk Sulut yang diminati pembeli asal Jatim yakni, porang, jahe, arang tempurung, pala, kagung, vco, minyak cengkeh dan minyak nilam.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Disperindag Sulut Ronny Erungan mengatakan hal ini diharapkan akan mampu meningkatkan nilai transaksi perdagangan antar provinsi ini.

Ia mengatakan bahwa hubungan dagang antar kedua provinsi telah terjalin dengan baik, sehingga dengan kegiatan misi dagang ini menjadi salah satu sarana untuk memperluas jaringan pasar produk unggulan Jawa Timur dan Sulut.

Selain itu, untuk mendukung upaya substitusi impor bahan baku/bahan penolong, serta memperkecil disparitas harga barang kebutuhan pokok antardaerah.

Pada "Misi Dagang dan Investasi" untuk membangkitkan ekonomi Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Utara tersebut juga telah ditandatangani 25 nota kesepahaman (MoU).

“Kita harapkan dari kegiatan ini adalah tindak lanjut dan kontinuitas dari proses resiprokal trading ini. Karena antara Pemprov Jawa Timur dengan Pemprov Sulawesi Utara ada kebutuhan-kebutuhan yang bisa saling mengisi dan saling memenuhi,” harap Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa.

Di tiap daerah terutama Sulut termasuk Jatim, wajib melakukan proses penemu kenalan sebuah potensi yang memungkinkan untuk mensubtitusi barang impor di daerah lainnya.

“Sesungguhnya penemu kenalan di lapangan ternyata menjadikan sama-sama terinisiasi untuk melakukan sesuatu yang lebih produktif di antara kedua pihak,” ujar Khofifah.


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Jorie MR Darondo
Copyright © ANTARA 2024