Manado (ANTARA) -
PT Wijaya Karya (Persero)Tbk (WIKA) ikut aktif menyukseskan gerakan penanaman satu juta pohon yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) RI khususnya Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan(TJSL) Bidang Lingkungan dengan menyumbangkan 8.889 bibit pohon kopi bagi petani Ciwidey, Jawa Barat.
Melengkapi target Program Gertaki (Gerakan Tanam Kopi) yang merupakan program unggulan PT Surveyor Indonesia yang diluncurkan pada ulang tahunnya yang ke-31, maka pada 5 Agustus 2022 lalu, WIKA menyerahterimakan bibit pohon tersebut kepada masyarakat petani kopi Ciwidey, dihadiri oleh Deputi Sumber Daya Manusia BUMN, Teknologi dan Informasi KBUMN, Tedi Bharata dan sejumlah direksi dan manajemen badan usaha milik negara(BUMN).
"Program Gertaki menjadi bagian dari program perakan penanaman satu juta pohon yang juga diikuti 21 BUMN lainnya," kata General Manager Corporate Relations WIKA, Achmad Harris Ary Soekamto.
Penanaman yang dilakukan di Wilayah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kopi lokal dalam memenuhi kebutuhan pasar baik dalam maupun luar negeri.
Dengan adanya Gertaki ini, maka peranserta BUMN-BUMN dalam pemberdayaan masyarakat petani kopi di wilayah tersebut lebih nyata, selain pengadaan bibit kopi tersebut, juga dana hasil dari kolaborasi BUMN-BUMN dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan pengembangan fasilitas penunjang pengolahan pasca panen yang pastinya melibatkan sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Secara sustain, diharapkan proses mulai dari pemilihan bibit hingga pemasaran berjalan dengan baik melalui monitoring dan evaluasi intensif agar hasilnya terukur dengan baik dan dapat diketahui social return on investmen (SROI) sebagai impact pelaksanaan program TJSL tersebut sesuai dengan harapan semua pihak.
Harris menyatakan bahwa peran serta WIKA dalam program ini bukan semata menggugurkan kewajiban kepedulian Perseroan terhadap masyarakat, namun diharapkan apa yang dilakukan WIKA menjadi salah satu tolok ukur upaya Perseroan turut mewujudkan masyarakat yang kondusif dalam mendukung bisnis WIKA, mengingat di Kabupaten Bandung tersebar sejumlah proyek-proyek strategis WIKA.
"Selain itu, tentunya ini sesuai dengan tujuan BUMN dalam melaksanakan TJSL berdasar pada tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) yang ditetapkan dunia global," katanya.
Sebelumnya, untuk program sejenis, beberapa waktu lalu, bersama dengan anak usahanya, WIKA Serang Panimbang (Serpan), telah menanam 3.500 pohon di wilayah Banten, khususnya sekitar sepanjang tol Serang-Panimbang, Banten, yang dikelola oleh WIKA Serpan.
PT Wijaya Karya (Persero)Tbk (WIKA) ikut aktif menyukseskan gerakan penanaman satu juta pohon yang diinisiasi Kementerian Badan Usaha Milik Negara (KBUMN) RI khususnya Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan(TJSL) Bidang Lingkungan dengan menyumbangkan 8.889 bibit pohon kopi bagi petani Ciwidey, Jawa Barat.
Melengkapi target Program Gertaki (Gerakan Tanam Kopi) yang merupakan program unggulan PT Surveyor Indonesia yang diluncurkan pada ulang tahunnya yang ke-31, maka pada 5 Agustus 2022 lalu, WIKA menyerahterimakan bibit pohon tersebut kepada masyarakat petani kopi Ciwidey, dihadiri oleh Deputi Sumber Daya Manusia BUMN, Teknologi dan Informasi KBUMN, Tedi Bharata dan sejumlah direksi dan manajemen badan usaha milik negara(BUMN).
"Program Gertaki menjadi bagian dari program perakan penanaman satu juta pohon yang juga diikuti 21 BUMN lainnya," kata General Manager Corporate Relations WIKA, Achmad Harris Ary Soekamto.
Penanaman yang dilakukan di Wilayah Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi kopi lokal dalam memenuhi kebutuhan pasar baik dalam maupun luar negeri.
Dengan adanya Gertaki ini, maka peranserta BUMN-BUMN dalam pemberdayaan masyarakat petani kopi di wilayah tersebut lebih nyata, selain pengadaan bibit kopi tersebut, juga dana hasil dari kolaborasi BUMN-BUMN dimanfaatkan untuk pemeliharaan dan pengembangan fasilitas penunjang pengolahan pasca panen yang pastinya melibatkan sumber daya manusia di wilayah tersebut.
Secara sustain, diharapkan proses mulai dari pemilihan bibit hingga pemasaran berjalan dengan baik melalui monitoring dan evaluasi intensif agar hasilnya terukur dengan baik dan dapat diketahui social return on investmen (SROI) sebagai impact pelaksanaan program TJSL tersebut sesuai dengan harapan semua pihak.
Harris menyatakan bahwa peran serta WIKA dalam program ini bukan semata menggugurkan kewajiban kepedulian Perseroan terhadap masyarakat, namun diharapkan apa yang dilakukan WIKA menjadi salah satu tolok ukur upaya Perseroan turut mewujudkan masyarakat yang kondusif dalam mendukung bisnis WIKA, mengingat di Kabupaten Bandung tersebar sejumlah proyek-proyek strategis WIKA.
"Selain itu, tentunya ini sesuai dengan tujuan BUMN dalam melaksanakan TJSL berdasar pada tujuan pembangunan berkelanjutan (TPB) yang ditetapkan dunia global," katanya.
Sebelumnya, untuk program sejenis, beberapa waktu lalu, bersama dengan anak usahanya, WIKA Serang Panimbang (Serpan), telah menanam 3.500 pohon di wilayah Banten, khususnya sekitar sepanjang tol Serang-Panimbang, Banten, yang dikelola oleh WIKA Serpan.