Manado (ANTARA) - Kepala Perwakilan Badan Kependudukan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Sulawesi Utara, Diano T Tandaju mengatakan, remaja juga berperan penting untuk menurunkan tengkes atau stunting.
"Kami menggelar Gebyar Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) ini dalam rangka pencegahan stunting dari hulu, sekaligus melaksanakan verifikasi hasil penilaian apresiasi kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R percontohan," sebut Diano di Manado, Minggu.
Kegiatan seperti ini, menurut Diano untuk menjalin sinergitas dengan pemerintah dan mitra kerja dalam rangka pencegahan tengkes dari hulu, dimana para remaja atau calon pengantin yang masuk dalam keluarga beresiko stunting menjadi target untuk di intervensi sesuai dengan tugas dan fungsi BKKBN yaitu promotif dan preventif.
Fastako Madrasah Aliyah Negeri 1 Kotamobagu terpilih menjadi PIK-R terbaik ingkat Provinsi Sulut dan masuk 10 nominasi untuk diverifikasi dan dilakukan penilaian dalam rangka mencari TOP 3 PIK-R terbaik nasional yang akan mewakili Sulut.
"Kami berharap kegiatan yang diadakan ini menjadi salah satu momentum untuk membangun komitmen dan senantiasa menjalin kerja sama satu dengan yang lainnya dalam rangka meningkatkan kompetensi para remaja dalam PIK-R," ujarnya.
Dari PIK-R ini, sebut dia akan memunculkan sumber daya manusia berintegritas, berkualitas yang memiliki kecerdasan (produktif dan inovatif), damai dalam interaktif sosialnya, sehat dalam interaksi dengan alam serta memiliki etika dan beradab unggul dalam menyambut 'Generasi Emas 2045'.
"Marilah kita topang anak-anak remaja kita sebagai calon calon pemimpin bangsa ke depan," ajaknya.
Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan memberikan apresiasi atas kesediaan tim verifikasi lapangan penilaian PIK-R tingkat nasional dari BKKBN Sulut sekaligus melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi di daerah tersebut.
"PIK-R merupakan wadah kegiatan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola oleh remaja atau pelajar sekolah untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang PKBR," ujarnya.
"Kami menggelar Gebyar Penyiapan Kehidupan Berkeluarga bagi Remaja (PKBR) ini dalam rangka pencegahan stunting dari hulu, sekaligus melaksanakan verifikasi hasil penilaian apresiasi kelompok Pusat Informasi dan Konseling Remaja atau PIK-R percontohan," sebut Diano di Manado, Minggu.
Kegiatan seperti ini, menurut Diano untuk menjalin sinergitas dengan pemerintah dan mitra kerja dalam rangka pencegahan tengkes dari hulu, dimana para remaja atau calon pengantin yang masuk dalam keluarga beresiko stunting menjadi target untuk di intervensi sesuai dengan tugas dan fungsi BKKBN yaitu promotif dan preventif.
Fastako Madrasah Aliyah Negeri 1 Kotamobagu terpilih menjadi PIK-R terbaik ingkat Provinsi Sulut dan masuk 10 nominasi untuk diverifikasi dan dilakukan penilaian dalam rangka mencari TOP 3 PIK-R terbaik nasional yang akan mewakili Sulut.
"Kami berharap kegiatan yang diadakan ini menjadi salah satu momentum untuk membangun komitmen dan senantiasa menjalin kerja sama satu dengan yang lainnya dalam rangka meningkatkan kompetensi para remaja dalam PIK-R," ujarnya.
Dari PIK-R ini, sebut dia akan memunculkan sumber daya manusia berintegritas, berkualitas yang memiliki kecerdasan (produktif dan inovatif), damai dalam interaktif sosialnya, sehat dalam interaksi dengan alam serta memiliki etika dan beradab unggul dalam menyambut 'Generasi Emas 2045'.
"Marilah kita topang anak-anak remaja kita sebagai calon calon pemimpin bangsa ke depan," ajaknya.
Wakil Wali Kota Kotamobagu, Nayodo Koerniawan memberikan apresiasi atas kesediaan tim verifikasi lapangan penilaian PIK-R tingkat nasional dari BKKBN Sulut sekaligus melakukan pembinaan, monitoring, dan evaluasi di daerah tersebut.
"PIK-R merupakan wadah kegiatan program penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang dikelola oleh remaja atau pelajar sekolah untuk memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang PKBR," ujarnya.