Sangihe, Sulut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kabupaten Kepulauan Sangihe, Provinsi Sulawesi Utara(Sulut) mencatat sebanyak 142 kasus demam berdarah dengue (DBD) terjadi di daerah itu selama Januari sampai akhir Juni 2022.
"Sebanyak 142 kasus tersebut terdiri pasien dewasa 116 orang sedangkan anak-anak 26 orang dan dua orang anak meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Sangihe, Handry Padandaran di Tahuna, Kamis.
Cuaca pancaroba yang melanda Kabupaten Sangihe, kata dia, turut mempengaruhi peningkatan kasus demam berdarah yang berhubungan dengan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.
Dinas kesehatan daerah bersama seluruh jajaran telah melakukan langkah-langka penanganan mulai dari pemeriksaan jentik nyamuk hingga foging untuk membunuh nyamuk dewasa.
"Foging atau pengasapan sudah kami lakukan di beberapa lokasi kelurahan yang ada di kota Tahuna guna membasmi nyamuk dewasa," kata dia.
Pemerintah Kabupaten kata dia mengimbau masyarakat untuk ikut berperan membasmi jentik nyamuk penyebab DBD.
Handri mengatakan DBD sangat berhubungan dengan kebersihan lingkungan, sehingga masyarakat diminta untuk membersihkan lingkungan masing-masing.
"Kami mengajak semua masyarakat agar tetap membersihkan lingkungan masing-masing termasuk gerakan 3 M yaitu, menutup, menguras dan menimbun wadah yang dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk," kata dia.
"Sebanyak 142 kasus tersebut terdiri pasien dewasa 116 orang sedangkan anak-anak 26 orang dan dua orang anak meninggal dunia," kata Kepala Dinas Kesehatan Sangihe, Handry Padandaran di Tahuna, Kamis.
Cuaca pancaroba yang melanda Kabupaten Sangihe, kata dia, turut mempengaruhi peningkatan kasus demam berdarah yang berhubungan dengan perkembangan nyamuk Aedes Aegypti.
Dinas kesehatan daerah bersama seluruh jajaran telah melakukan langkah-langka penanganan mulai dari pemeriksaan jentik nyamuk hingga foging untuk membunuh nyamuk dewasa.
"Foging atau pengasapan sudah kami lakukan di beberapa lokasi kelurahan yang ada di kota Tahuna guna membasmi nyamuk dewasa," kata dia.
Pemerintah Kabupaten kata dia mengimbau masyarakat untuk ikut berperan membasmi jentik nyamuk penyebab DBD.
Handri mengatakan DBD sangat berhubungan dengan kebersihan lingkungan, sehingga masyarakat diminta untuk membersihkan lingkungan masing-masing.
"Kami mengajak semua masyarakat agar tetap membersihkan lingkungan masing-masing termasuk gerakan 3 M yaitu, menutup, menguras dan menimbun wadah yang dapat mempercepat perkembangbiakan nyamuk," kata dia.