Manado, (Antarasulut) - Kota Manado, Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) di bulan Februari 2014 mengalami deflasi sebesar 0,23 persen, menyusul penurunan indeks harga konsumen (IHK) dari 109,30 di Januari menjadi 109,05 pada Februari 2014.

"Deflasi sebesar 0,23 persen di bulan Februari 2014 ini diakibatkan karena penurunan harga pada kelompok bahan makanan sebesar 2,10 persen," ujar Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut, Faisal Anwar, di Manado, Senin.

Komoditas yang mengalami penurunan harga, kata Faisal yakni bawang merah, tomat sayur, cakalang, daun bawang, kangkung, bahan bakar rumah tangga, pepaya dan lemon.

"Bawang merah memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,36 persen, tomat sayur 0,17 persen, cakalang 0,10 persen, daun bawang 0,07 persen dan kangkung 0,05 persen," kata Faisal. Pada bulan Februari 2014, andil atau sumbangan inflasi kelompok bahan makanan sebesar -0,4583 persen, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0173 persen, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,0229 persen, kelompok sandang sebesar 0,0795 persen, kelompok kesehatan 0,0065 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,0087 persen serta kelompok transpor, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,0869 persen.

Dengan terjadi deflasi pada bulan Februari tersebut, maka inflasi tahun kalender menjadi sebesar 0,83 persen sedangkan inflasi Year on year (yoy) sebesar 6,09 persen.

Dari sembilan kota di Pulau Sulawesi ada tiga kota yang mengalami deflasi dan enam kota inflasi. Deflasi terendah yakni Kota Manado 0,23 persen kemudian Palu 0,72 persen, Kendari 0,97 persen dan Gorontalo 0,98 persen.

Pewarta : Nancy Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024