Manado (ANTARA) - PT Pertamina menjamin ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) dan Liquefied petroleum gas (LPG) di wilayah terdepan, terpencil dan l tertinggal (3T) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

"BBM Satu Harga dan LPG tiga kilogram telah menjangkau hingga ke pulau paling ujung Sulawesi yaitu Pulau Miangas di Sulawesi Utara," kata Executive GM Pertamina Patra Niaga Regional Sulawesi, Agus Dwi Jatmoko, di Manado, Selasa.

Dia mengatakan BBM di pulau Miangas ini disuplai dari terminal BBM Bitung dengan menggunakan kapal tanker dengan jarak tempuh kurang lebih delapan hari untuk cuaca normal dan 13 hari bila  cuaca buruk. 

BBM Satu Harga di Pulau Miangas ini mulai beroperasi Juli 2018 dengan konsumsi BBM per bulan sebanyak 2 kilo liter untuk premium serta 4 kilo liter untuk bio solar. 

"Pertamina berkomitmen penuh untuk menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi di daerah-daerah 3T," katanya.

Ia menjelaskan sehingga diharapkan khususnya dengan adanya Program One Village One Outlet (OVOO) akan ada pangkalan di setiap desa.

"Program OVOO memberikan kemudahan pada masyarakat untuk mendapatkan LPG sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah sama halnya dengan penerapan BBM Satu Harga," katanya. 

Dengan begitu, katanya, hal ini akan berdampak pada sektor perdagangan, yakni harga kebutuhan pokok menjadi semakin terjangkau,” katanya.

Selain Pulau Miangas, katanya, BBM Satu Harga ini telah sampai di Kecamatan Seko, Kabupaten Luwu Utara. Kecamatan dengan akses darat paling sulit di Sulawesi. 

Sedangkan untuk program OVOO, pada tahun 2021 terdapat salah satu target lokasi yaitu Kecamatan Pinembang yang termasuk daerah tertinggal yang masih ada di Kabupaten Donggala yang diputuskan berdasarkan Perpres No. 63 Tahun 2020 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2020 – 2024. Lokasinya terletak sekitar 60 Km ke arah Barat Daya Kota Palu.

 

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul:

Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024