Sampit (ANTARA) - Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Muhammad Kurniawan Anwar menyoroti banjir yang terus terulang di sejumlah kawasan pemukiman dan jalan umum di Sampit setiap turun hujan lebat.
"Beberapa hari ini intensitas dan curah hujan di Sampit sangat tinggi, tetapi drainase kecil, bahkan yang besar pun tidak berpengaruh signifikan. Oleh sebab itu, kami mempertanyakan keseriusan pihak terkait terhadap kejadian ini," kata Kurniawan di Sampit, Selasa.
Hujan deras terjadi sejak Sabtu (7/5) malam hingga Senin(9/5) pagi. Akibat hujan deras cukup lama membuat banyak jalan dan pemukiman warga terendam banjir.
Baca juga: DPRD Minahasa Tenggara minta penyaluran bansos dipercepat
Fasilitas publik yang menjadi langganan banjir seperti RSUD dr Murjani Sampit juga tidak luput dari rendaman air. Bangunan lama di rumah sakit ini terendam, sehingga mengganggu aktivitas petugas.
Menurut Kurniawan, banyak dampak negatif dengan keadaan seperti ini. Kerugian akibat banjir mulai dari materiil hingga lainnya, karena kegiatan masyarakat terganggu.
Politikus Partai Amanat Nasional ini mengkritisi terobosan penanganan banjir di Sampit yang menurutnya belum sesuai harapan. Karena, banjir yang terus terulang.
Ia mengaku dirinya selalu menjadi sasaran masyarakat yang mengadu dan mengeluhkan banjir tersebut. Pihaknya sudah berulang kali mendorong agar pihak eksekutif secara serius menangani banjir di Sampit, namun banjir masih kerap terjadi.
Baca juga: DPRD Seruyan dorong Disporaparbud manfaatkan digitalisasi promosikan pariwisata
Secara khusus Kurniawan menyoroti kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam menangani banjir di Sampit. Seharusnya instansi tersebut melakukan inovasi, tidak menunggu musibah ini bertambah besar dan berlarut-larut.
"Bahkan, alur sungai di samping kantor PUPR Kotawaringin Timur pun belum pernah dinormalisasi, sedimentasinya sangat padat dan tinggi. Setidaknya, dengan alur sungai besar yang melintasi Kota Sampit bisa dinormalisasi dapat membantu mempercepat air surut," ucapnya.
"Beberapa hari ini intensitas dan curah hujan di Sampit sangat tinggi, tetapi drainase kecil, bahkan yang besar pun tidak berpengaruh signifikan. Oleh sebab itu, kami mempertanyakan keseriusan pihak terkait terhadap kejadian ini," kata Kurniawan di Sampit, Selasa.
Hujan deras terjadi sejak Sabtu (7/5) malam hingga Senin(9/5) pagi. Akibat hujan deras cukup lama membuat banyak jalan dan pemukiman warga terendam banjir.
Baca juga: DPRD Minahasa Tenggara minta penyaluran bansos dipercepat
Fasilitas publik yang menjadi langganan banjir seperti RSUD dr Murjani Sampit juga tidak luput dari rendaman air. Bangunan lama di rumah sakit ini terendam, sehingga mengganggu aktivitas petugas.
Menurut Kurniawan, banyak dampak negatif dengan keadaan seperti ini. Kerugian akibat banjir mulai dari materiil hingga lainnya, karena kegiatan masyarakat terganggu.
Politikus Partai Amanat Nasional ini mengkritisi terobosan penanganan banjir di Sampit yang menurutnya belum sesuai harapan. Karena, banjir yang terus terulang.
Ia mengaku dirinya selalu menjadi sasaran masyarakat yang mengadu dan mengeluhkan banjir tersebut. Pihaknya sudah berulang kali mendorong agar pihak eksekutif secara serius menangani banjir di Sampit, namun banjir masih kerap terjadi.
Baca juga: DPRD Seruyan dorong Disporaparbud manfaatkan digitalisasi promosikan pariwisata
Secara khusus Kurniawan menyoroti kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang dalam menangani banjir di Sampit. Seharusnya instansi tersebut melakukan inovasi, tidak menunggu musibah ini bertambah besar dan berlarut-larut.
"Bahkan, alur sungai di samping kantor PUPR Kotawaringin Timur pun belum pernah dinormalisasi, sedimentasinya sangat padat dan tinggi. Setidaknya, dengan alur sungai besar yang melintasi Kota Sampit bisa dinormalisasi dapat membantu mempercepat air surut," ucapnya.