Banda Aceh (ANTARA) - Tiga warga negara asing (WNA) dilaporkan terombang-ambing di perairan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya, setelah mesin kapal layar yang mereka tumpangi mengalami kerusakan mesin dan tidak dapat melanjutkan perjalanan.
Kapolres Aceh Jaya AKBP Yudi Wiyono melalui Kapolsek Sampoiniet Ipda Wahyudi di Aceh Jaya, Rabu, mengatakan kapal layar tersebut dengan nama SY Red Moon berbendera Australia.
"WNA tersebut ada tiga orang. Kapal mereka rusak. Kami belum bisa ke lokasi karena jarak yang jauh. Tim SAR dari Meulaboh sudah menuju ke sana melalui Lhok Kruet," kata Ipda Wahyudi.
Baca juga: Imigrasi Tahuna tangani tiga WNA tanpa dokumen
Informasi lainnya, tim gabungan SAR, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) serta Stasiun Radio Pantai (SROP) Distrik Navigasi Sabang mencari kapal layar beserta tiga warga negara asing tersebut.
Kalau dilihat dari peta, kata Ipda Wahyudi, kapal tersebut berada di wilayah Pulau Raya Lhok Kruet, Kabupaten Aceh Jaya. Informasinya, kapal yang membawa tiga WNA tersebut dari Sabang.
"Dari tiga WNA tersebut, dua d antaranya wanita dan seorang laki-laki. Mereka masih bertahan di laut. Untuk menarik kapal mereka tidak mungkin, karena ukurannya besar. Apalagi, kapal nelayan di sini kecil-kecil," kata Ipda Wahyudi.
Baca juga: Imigrasi Pekanbaru deportasi seorang WNA China
Kapolres Aceh Jaya AKBP Yudi Wiyono melalui Kapolsek Sampoiniet Ipda Wahyudi di Aceh Jaya, Rabu, mengatakan kapal layar tersebut dengan nama SY Red Moon berbendera Australia.
"WNA tersebut ada tiga orang. Kapal mereka rusak. Kami belum bisa ke lokasi karena jarak yang jauh. Tim SAR dari Meulaboh sudah menuju ke sana melalui Lhok Kruet," kata Ipda Wahyudi.
Baca juga: Imigrasi Tahuna tangani tiga WNA tanpa dokumen
Informasi lainnya, tim gabungan SAR, Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) serta Stasiun Radio Pantai (SROP) Distrik Navigasi Sabang mencari kapal layar beserta tiga warga negara asing tersebut.
Kalau dilihat dari peta, kata Ipda Wahyudi, kapal tersebut berada di wilayah Pulau Raya Lhok Kruet, Kabupaten Aceh Jaya. Informasinya, kapal yang membawa tiga WNA tersebut dari Sabang.
"Dari tiga WNA tersebut, dua d antaranya wanita dan seorang laki-laki. Mereka masih bertahan di laut. Untuk menarik kapal mereka tidak mungkin, karena ukurannya besar. Apalagi, kapal nelayan di sini kecil-kecil," kata Ipda Wahyudi.
Baca juga: Imigrasi Pekanbaru deportasi seorang WNA China