Manado (ANTARA) - Direktur RS Cantia Tompasobaru dr James Komaling mengatakan bayi kembar empat yang lahir tadi pagi, dua diantaranya telah meninggal dunia.

"Bayi ke 3 dan ke 4 tidak bisa bertahan dan meninggal beberapa jam setelah dilahirkan," kata dr James, di Manado, Sabtu.

James menjelaskan bayi ke 3 dan ke 4 tidak bisa bertahan diakibatkan karena kondisi kehamilan belum cukup umur untuk lahir atau prematur.

Dimana, katanya, kondisi bayi dilahirkan dikatakan prematur jika lahir sebelum umur kehamilan 37 minggu.

"Bayi kembar 4 yang lahir saat ini masih berumur kurang lebih 29-30 minggu," katanya.

Dr James mengatakan saat ini bayi ke 1 dan ke 2 dalam keadaan stabil.

"Kita mendoakan yang terbaik untuk bayi pertama dan kedua yang belum memiliki nama ini," jelasnya.

Bayi kembar empat (quadruplets) dilahirkan secara normal di RS Cantia Tompasobaru, Kabupaten Minahasa Selatan, Sulawesi Utara (Sulut).

Peristiwa langkah terjadi di RS cantia Tompasobaru pada hari ini Sabtu 9 April 2022 dimana tepat pukul 07:30 WITA.

Ibu yang melahirkan bayi kembar empat secara normal ini adalah Veronika Mandang dan suami Christian Karaseran berasal dari Desa Lowian, Kecamatan Maesaan, Kabupaten Minahasa Selatan.

Baca juga: Bayi kembar empat lahir di RS Cantia Tompasobaru
Baca juga: RS Cantia Tompasobaru terus tingkatkan pelayanan prima pada masyarakat
Baca juga: Dirut RS Cantia Tompasobaru minta warga Minsel waspadai DBD


Pewarta : Nancy Lynda Tigauw
Editor : Guido Merung
Copyright © ANTARA 2024