Manado, 8/3 (Antara Sulut) - Pelaksanaan kejuaraan "Dees Knight Softball Open Tournament" di Manado, Sulawesi Utara 7-10 Maret 2013 akan membangkitkan kembali olahraga tersebut di daerah itu.
Ketua Pengurus Provinsi Perbasasi Sulawesi Utara (Sulut), James Sela di Manado Jumat mengatakan, kejuaraan itu akan berdampak positif untuk menggairahkan kembali olahraga softball.
"Melalui kegiatan ini diharapkan softball Sulut akan bangkit kembali," kata James usai membuka kejuaraan Dees Knight Softball Open Tournament.
James Sela mengatakan, pada cabang olahraga ini Sulut, di era tahun 1980-1990an cukup disegani lawan-lawannya.
Baik pada kejuaraan nasional, PON maupun turnamen lainnya, Sulut menjadi "kuda hitam" dan disegani daerah lainnya di Indonesia.
"Berharap melalui kejuaraan ini akan tampil atlet -atlet yunior potensial untuk dapat mengangkat kembali cabang soft ball Sulut pada tingkat nasional," katanya.
Ketua Panitia, Philip Siwi mengatakan tujuan kegiatan ini antara lain mencari atlet muda berbakat dan potensial yang diharapkan dapat mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
"Kejuaraan ini untuk menggalakan dan memasyarakatkan olahraga softball di Sulut," katanya.
Kejuaraan digelar klub softball Dees Knight Manado tersebut, selain diikuti peserta dari Sulut juga dari Sulawesi Selatan.
Pada peratndingan pertama klub MC Manado mengalahkan Dees Knight dengan skor 7-5, dan pertandingan kedua antara Rainbow dari Manado melawan Harisma dari Bone Sulawesi Selatan.
Kejuaraan memperebutkan Piala Ketua KONI Sulut Olly Dondokambey tersebut juga mencari pemain untuk "best player", "best pitcher", "best hitter" dan "best slugger". @antarasulut.com
Ketua Pengurus Provinsi Perbasasi Sulawesi Utara (Sulut), James Sela di Manado Jumat mengatakan, kejuaraan itu akan berdampak positif untuk menggairahkan kembali olahraga softball.
"Melalui kegiatan ini diharapkan softball Sulut akan bangkit kembali," kata James usai membuka kejuaraan Dees Knight Softball Open Tournament.
James Sela mengatakan, pada cabang olahraga ini Sulut, di era tahun 1980-1990an cukup disegani lawan-lawannya.
Baik pada kejuaraan nasional, PON maupun turnamen lainnya, Sulut menjadi "kuda hitam" dan disegani daerah lainnya di Indonesia.
"Berharap melalui kejuaraan ini akan tampil atlet -atlet yunior potensial untuk dapat mengangkat kembali cabang soft ball Sulut pada tingkat nasional," katanya.
Ketua Panitia, Philip Siwi mengatakan tujuan kegiatan ini antara lain mencari atlet muda berbakat dan potensial yang diharapkan dapat mengharumkan nama daerah di tingkat nasional.
"Kejuaraan ini untuk menggalakan dan memasyarakatkan olahraga softball di Sulut," katanya.
Kejuaraan digelar klub softball Dees Knight Manado tersebut, selain diikuti peserta dari Sulut juga dari Sulawesi Selatan.
Pada peratndingan pertama klub MC Manado mengalahkan Dees Knight dengan skor 7-5, dan pertandingan kedua antara Rainbow dari Manado melawan Harisma dari Bone Sulawesi Selatan.
Kejuaraan memperebutkan Piala Ketua KONI Sulut Olly Dondokambey tersebut juga mencari pemain untuk "best player", "best pitcher", "best hitter" dan "best slugger". @antarasulut.com