Sangihe, Sulut (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kepulauan Sangihe, Sulawesi Utara, melaksanakan seleksi calon pekerja migran yang akan dikirim ke Jepang.
"Hari ini adalah seleksi tertulis dan wawancara terhadap 15 calon pekerja migran yang akan bekerja di Jepang," kata Kepala Disnaker Sangihe, Dokta Pangandaheng di Tahuna, Jumat.
Menurut dia, dari 15 calon yang mengikuti seleksi, hanya 10 orang yang akan direkrut dan akan dilanjutkan dengan pelatihan.
"Calon yang dinyatakan lulus seleksi akan mengikuti pelatihan sekitar empat sampai lima bulan," kata dia.
Pelatihan yang dimaksud diantaranya belajar bahasa Jepang termasuk apa yang akan dikerjakan ketika berada di Jepang.
"Selama pelatihan akan ada evaluasi langsung yang dilakukan oleh pihak Jepang sebagai pemberi kerja," kata dia.
Dia mengatakan, tenaga kerja Indonesia yang berasal dari Sangihe ini merupakan duta daerah dan Bangsa Indonesia sehingga harus bekerja dengan baik.
"Selain bekerja, setiap TKI juga boleh melanjutkan pendidikan di Jepang sebab sudah ada TKI yang berhasil menyelesaikan S2 di Jepang," kata dia.
Dia menjelaskan, program pengiriman tenaga kerja ke Jepang adalah resmi karena atas kerja sama pemerintah Kabupaten Sangihe dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Jangan sia-siakan kesempatan ini karena sangat berguna bagi pribadi serta keluarga sebab upah yang akan diterima setiap bulan cukup besar dan program ini dijamin oleh pemerintah," kata dia.
"Hari ini adalah seleksi tertulis dan wawancara terhadap 15 calon pekerja migran yang akan bekerja di Jepang," kata Kepala Disnaker Sangihe, Dokta Pangandaheng di Tahuna, Jumat.
Menurut dia, dari 15 calon yang mengikuti seleksi, hanya 10 orang yang akan direkrut dan akan dilanjutkan dengan pelatihan.
"Calon yang dinyatakan lulus seleksi akan mengikuti pelatihan sekitar empat sampai lima bulan," kata dia.
Pelatihan yang dimaksud diantaranya belajar bahasa Jepang termasuk apa yang akan dikerjakan ketika berada di Jepang.
"Selama pelatihan akan ada evaluasi langsung yang dilakukan oleh pihak Jepang sebagai pemberi kerja," kata dia.
Dia mengatakan, tenaga kerja Indonesia yang berasal dari Sangihe ini merupakan duta daerah dan Bangsa Indonesia sehingga harus bekerja dengan baik.
"Selain bekerja, setiap TKI juga boleh melanjutkan pendidikan di Jepang sebab sudah ada TKI yang berhasil menyelesaikan S2 di Jepang," kata dia.
Dia menjelaskan, program pengiriman tenaga kerja ke Jepang adalah resmi karena atas kerja sama pemerintah Kabupaten Sangihe dengan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
"Jangan sia-siakan kesempatan ini karena sangat berguna bagi pribadi serta keluarga sebab upah yang akan diterima setiap bulan cukup besar dan program ini dijamin oleh pemerintah," kata dia.