Manado, (Antara Sulut) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut VIII Manado memperingati HUT Ke-67 Polisi Militer Angkatan Laut (Pomal) dalam suatu upacara militer.
Upacara tersebut dipimpin Asper Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, Kolonel Laut (P) Panggih Wiyono di halaman Makolantamal Manado, Rabu.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio dalam sambutan tertulis dibacakan Asper Lantamal Manado, Kolonel Laut (P) Panggih Wiyono mengatakan bahwa peringatan tersebut merupakan momentum untuk melakukan introspeksi diri terhadap pelaksanaan tugas selama ini.
"Dengan harapan ke depan akan diperoleh yang lebih baik sebagai penegak hukum, disiplin, dan tata tertib di lingkungan Angkatan Laut," katanya.
Dia berharap, sebagai penegal hukum dan tata tertib, prajurit Pomal dapat terus menunjukkan eksistensinya dan mampu melaksanakan fungsinya sesuai dengan hukum, undang-undang, serta peraturan yang berlaku.
"Untuk itu dibutuhkan prajurit Pomal yang berdidikasi, memiliki kredibilitas, serta profesional dalam melaksanakan tugas," katanya.
Dalam sambutan lainnya dia mengatakan, sampai saat ini, pandangan masyarakat terhadap citra Angkatan Laut masih positif.
Hal itu jangan disalahartikan oleh setiap prajurit TNI AL untuk berbangga diri, bahkan sampai menunjukkan sikap arogansi berlebihan yang tidak sesuai dengan sapta marga, sumpah parajurit, delapan wajib TNI, dan Trisila TNI AL.
Pomal sebagai "center of discipline" harus proaktif dalam melaksanakan tugas untuk mendeteksi, mencegah, dan menanangani setiap pelanggaran yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI AL yang tidak bertanggung jawab.
Prajurit Pomal harus mampu menjadi suri teladan dalam kedisiplinan dan kepatuhan terhadap hukum dan tata tertib yang berlaku," katanya.@antarasulut.com
Upacara tersebut dipimpin Asper Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) VIII Manado, Kolonel Laut (P) Panggih Wiyono di halaman Makolantamal Manado, Rabu.
Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Marsetio dalam sambutan tertulis dibacakan Asper Lantamal Manado, Kolonel Laut (P) Panggih Wiyono mengatakan bahwa peringatan tersebut merupakan momentum untuk melakukan introspeksi diri terhadap pelaksanaan tugas selama ini.
"Dengan harapan ke depan akan diperoleh yang lebih baik sebagai penegak hukum, disiplin, dan tata tertib di lingkungan Angkatan Laut," katanya.
Dia berharap, sebagai penegal hukum dan tata tertib, prajurit Pomal dapat terus menunjukkan eksistensinya dan mampu melaksanakan fungsinya sesuai dengan hukum, undang-undang, serta peraturan yang berlaku.
"Untuk itu dibutuhkan prajurit Pomal yang berdidikasi, memiliki kredibilitas, serta profesional dalam melaksanakan tugas," katanya.
Dalam sambutan lainnya dia mengatakan, sampai saat ini, pandangan masyarakat terhadap citra Angkatan Laut masih positif.
Hal itu jangan disalahartikan oleh setiap prajurit TNI AL untuk berbangga diri, bahkan sampai menunjukkan sikap arogansi berlebihan yang tidak sesuai dengan sapta marga, sumpah parajurit, delapan wajib TNI, dan Trisila TNI AL.
Pomal sebagai "center of discipline" harus proaktif dalam melaksanakan tugas untuk mendeteksi, mencegah, dan menanangani setiap pelanggaran yang dilakukan oleh oknum prajurit TNI AL yang tidak bertanggung jawab.
Prajurit Pomal harus mampu menjadi suri teladan dalam kedisiplinan dan kepatuhan terhadap hukum dan tata tertib yang berlaku," katanya.@antarasulut.com