Jakarta (Antara Sulut) - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengaku menyesal tidak menghiraukan kesehatannya, sehingga ia terpaksa harus menginap di Rumah Sakit Umum Singapura, Minggu (9/9).
"Saya dianggap sembrono membiarkan flu lebih dari 10 hari tidak minum obat flu. Sekarang dipaksa istirahat tiga hari sampai besok atau lusa," kata Dahlan kepada ANTARA di Jakarta, Senin malam (10/9).
Padahal, pada 6 Agustus 2007, ia melakukan transplantasi hati, sehingga penyakit sekecil apa pun bisa sewaktu-waktu menurunkan staminanya.
Dahlan yang mengurusi 141 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjelaskan bahwa setelah didiagnosis dokter, virus flu tidak atau belum merambat ke organ tubuh lainnya.
Namun, tenggorokannya pun terkena infeksi sehingga menyebabkan batuk dan demam.
Kondisi ini bermula ketika mantan Direktur Utama PT PLN Persero itu melakukan wisata rohani ke Mekkah awal Agustus lalu.
Sebelum berangkat ke Mekkah, Jerussalem, dan Baghdad, ia seharusnya disuntik anti meningitis seperti jemaah lainnya.
"Namun, saya tidak melakukannya. Begitu kena flu, seharusnya saya minum obat dan istirahat tiga hari," katanya.
Dahlan menyadari tindakannya salah. Namun, dalam kondisi tubuh yang belum maksimal itu, ia memaksakan diri berkunjung ke Aceh, Pekalongan, Yogyakarta, hingga puncak Gunung Halimun.
"Sekarang saya dipaksa istirahat tiga hari sampai besok atau lusa," katanya.
Ia juga menuturkan masih akan menyempatkan diri untuk membesuk Deputi Menteri BUMN Bidang Logistik dan Manufaktur, Sumaryanto, yang masih dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.
"Sekalian besok (11/9) mau menjenguk Pak Sumaryanto, deputi menteri BUMN yang lagi dirawat di Singapura," katanya. (KR-SSB/@antarasulutcom)
"Saya dianggap sembrono membiarkan flu lebih dari 10 hari tidak minum obat flu. Sekarang dipaksa istirahat tiga hari sampai besok atau lusa," kata Dahlan kepada ANTARA di Jakarta, Senin malam (10/9).
Padahal, pada 6 Agustus 2007, ia melakukan transplantasi hati, sehingga penyakit sekecil apa pun bisa sewaktu-waktu menurunkan staminanya.
Dahlan yang mengurusi 141 Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini menjelaskan bahwa setelah didiagnosis dokter, virus flu tidak atau belum merambat ke organ tubuh lainnya.
Namun, tenggorokannya pun terkena infeksi sehingga menyebabkan batuk dan demam.
Kondisi ini bermula ketika mantan Direktur Utama PT PLN Persero itu melakukan wisata rohani ke Mekkah awal Agustus lalu.
Sebelum berangkat ke Mekkah, Jerussalem, dan Baghdad, ia seharusnya disuntik anti meningitis seperti jemaah lainnya.
"Namun, saya tidak melakukannya. Begitu kena flu, seharusnya saya minum obat dan istirahat tiga hari," katanya.
Dahlan menyadari tindakannya salah. Namun, dalam kondisi tubuh yang belum maksimal itu, ia memaksakan diri berkunjung ke Aceh, Pekalongan, Yogyakarta, hingga puncak Gunung Halimun.
"Sekarang saya dipaksa istirahat tiga hari sampai besok atau lusa," katanya.
Ia juga menuturkan masih akan menyempatkan diri untuk membesuk Deputi Menteri BUMN Bidang Logistik dan Manufaktur, Sumaryanto, yang masih dirawat di salah satu rumah sakit di Singapura.
"Sekalian besok (11/9) mau menjenguk Pak Sumaryanto, deputi menteri BUMN yang lagi dirawat di Singapura," katanya. (KR-SSB/@antarasulutcom)