Manado (ANTARA) - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menggandeng GP Ansor dalam memberdayakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) kemasyarakatan di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).
"BNI konsisten menunjukkan komitmennya dalam menggarap sektor UMKM," kata Direktur Bisnis UMKM Bapak Muhammad Iqbal, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan ini adalah salah satu rangkaian program pengembangan UMKM oleh BNI dengn mendorong inklusi keuangan dan pembiayaan kepada UMKM Sahabat Ansor, yang merupakan tindak lanjut dan implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara GP Ansor dengan BNI.
Adapun MoU tersebut meliputi kerja sama terkait Pembiayaan kepada UMKM GP Ansor, Penawaran bisnis Keagenan BNI kepada UMKM binaan GP Ansor, dan Pendampingan usaha UMKM binaan GP Ansor.
Pada kolaborasi ini, BNI memberikan pelatihan pendampingan kepada UMKM GP Ansor di 34 Provinsi Indonesia yang dimulai pada tanggal 05 Oktober 2021 dan berakhir di Manado, Sulawesi Utara.
Dia menjelaskan, UMKM berperan penting bagi perekonomian nasional karena sekitar 60 persen PDB nasional disumbang dari sektor UMKM dan menyerap sekitar 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia.
"Kami menyadari segmen UMKM merupakan salah satu mesin pertumbuhan penting bagi ekonomi Indonesia. Karena itu, diperlukan pengembangan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk dapat meningkatkan kapasitasnya," ujarnya.
Setidaknya ada empat tantangan permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM. Itu diantaranya akses permodalan, akses layanan keuangan, akses teknologi dan informasi, dan akses pemasaran.
Untuk akses permodalan, BNI meluncurkan Xpora sebagai one stop shopping solution hub agar UMKM binaan GP Ansor bisa meningkatkan kapabilitas, mendapatkan akses pengetahuan digital, sampai memperluas pasar ke mancanegara (Go Global).
"Kepada UMKM binaan GP Ansor ini, BNI juga telah menyiapkan KUR dengan skema khusus yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi UMKM binaan setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan," ujarnya.
Pemimpin Wilayah BNI Kanwil Manado Irwan Eka Putra didampingi Wakil Pemimpin Wilayah Faizal Isnaeni serta Pemimpin Cabang Manado Bob Samosir
memgatakan dari sisi layanan keuangan, UMKM binaan GP Ansor juga bisa mengoptimalkan tools BNI yang sejalan dengan trend teknologi terkini seperti EDC, BNI Direct, EDC, Mobile Banking, hingga QRIS.
Perusahaan juga memiliki Agen46 sebagai program inklusi keuangan BNI tanpa kantor cabang bank (branchless banking) kepada masyarakat unbanked.
"Dari dukungan Teknologi dan Informasi, BNI juga cukup relatif unggul dengan peers, terbukti dengan adanya 260 API Services yang dimiliki oleh BNI. Dan digunakan lebih dari 3 ribu partner yang dapat membantu UMKM untuk mereka meningkatkan kualitas manajemen dan operasional usahanya," ujarnya.
Sementara untuk kemudahan akses pasar dan pembeli, BNI telah berkolaborasi dengan ICSB, SMESCO, Kemenkop, Kemendag, PADI UMKM, Shopee, bizmarket, tanihub, sampai GAPMMI.
"Semoga melalui rangkaian pelatihan pendampingan antara BNI dengan GP Ansor ini, dapat memberikan banyak manfaat khususnya untuk UMKM binaan GP Ansor agar lebih produktif, memiliki daya saing yang tinggi, inovatif serta berbasis teknologi," ujarnya.
"BNI konsisten menunjukkan komitmennya dalam menggarap sektor UMKM," kata Direktur Bisnis UMKM Bapak Muhammad Iqbal, di Manado, Jumat.
Dia mengatakan ini adalah salah satu rangkaian program pengembangan UMKM oleh BNI dengn mendorong inklusi keuangan dan pembiayaan kepada UMKM Sahabat Ansor, yang merupakan tindak lanjut dan implementasi Memorandum of Understanding (MoU) antara GP Ansor dengan BNI.
Adapun MoU tersebut meliputi kerja sama terkait Pembiayaan kepada UMKM GP Ansor, Penawaran bisnis Keagenan BNI kepada UMKM binaan GP Ansor, dan Pendampingan usaha UMKM binaan GP Ansor.
Pada kolaborasi ini, BNI memberikan pelatihan pendampingan kepada UMKM GP Ansor di 34 Provinsi Indonesia yang dimulai pada tanggal 05 Oktober 2021 dan berakhir di Manado, Sulawesi Utara.
Dia menjelaskan, UMKM berperan penting bagi perekonomian nasional karena sekitar 60 persen PDB nasional disumbang dari sektor UMKM dan menyerap sekitar 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia.
"Kami menyadari segmen UMKM merupakan salah satu mesin pertumbuhan penting bagi ekonomi Indonesia. Karena itu, diperlukan pengembangan UMKM melalui pelatihan dan pendampingan untuk dapat meningkatkan kapasitasnya," ujarnya.
Setidaknya ada empat tantangan permasalahan utama yang dihadapi oleh UMKM. Itu diantaranya akses permodalan, akses layanan keuangan, akses teknologi dan informasi, dan akses pemasaran.
Untuk akses permodalan, BNI meluncurkan Xpora sebagai one stop shopping solution hub agar UMKM binaan GP Ansor bisa meningkatkan kapabilitas, mendapatkan akses pengetahuan digital, sampai memperluas pasar ke mancanegara (Go Global).
"Kepada UMKM binaan GP Ansor ini, BNI juga telah menyiapkan KUR dengan skema khusus yang diharapkan dapat memberikan kemudahan bagi UMKM binaan setelah memenuhi kriteria yang ditetapkan," ujarnya.
Pemimpin Wilayah BNI Kanwil Manado Irwan Eka Putra didampingi Wakil Pemimpin Wilayah Faizal Isnaeni serta Pemimpin Cabang Manado Bob Samosir
memgatakan dari sisi layanan keuangan, UMKM binaan GP Ansor juga bisa mengoptimalkan tools BNI yang sejalan dengan trend teknologi terkini seperti EDC, BNI Direct, EDC, Mobile Banking, hingga QRIS.
Perusahaan juga memiliki Agen46 sebagai program inklusi keuangan BNI tanpa kantor cabang bank (branchless banking) kepada masyarakat unbanked.
"Dari dukungan Teknologi dan Informasi, BNI juga cukup relatif unggul dengan peers, terbukti dengan adanya 260 API Services yang dimiliki oleh BNI. Dan digunakan lebih dari 3 ribu partner yang dapat membantu UMKM untuk mereka meningkatkan kualitas manajemen dan operasional usahanya," ujarnya.
Sementara untuk kemudahan akses pasar dan pembeli, BNI telah berkolaborasi dengan ICSB, SMESCO, Kemenkop, Kemendag, PADI UMKM, Shopee, bizmarket, tanihub, sampai GAPMMI.
"Semoga melalui rangkaian pelatihan pendampingan antara BNI dengan GP Ansor ini, dapat memberikan banyak manfaat khususnya untuk UMKM binaan GP Ansor agar lebih produktif, memiliki daya saing yang tinggi, inovatif serta berbasis teknologi," ujarnya.