Manado, (Antara Sulut) - Dosen Biologi Laut Politeknik Negeri Manado, Pahlano Daud mengatakan, habitat dugong atau duyung (dugong dugon) yang berada di sepanjang perairan Kalasey Manado hingga sekitar kawasan Taman Nasional laut (TNL)  Bunaken, Provinsi Sulawesi Utara, terancam akibat kerusakan terumbu karang.

"Kalau terumbu karang yang berada di perairan dangkal yang menjadi habitat mamalia ini rusak, akan mengancam populasinya," kata Pahlano, di Manado, usai rapat pemantapan panitia di ruang World Ocean Conference (WOC) kantor gubernur, Rabu.

Di perairan dangkal dengan terumbu karang yang masih baik, menjadi tempat mencari makan serta tumbuh kembang Dugong, kata dia.

Namun menurut dia, sangat disayangkan kondisi tutupan terumbu karang yang berada di Manado, serta perairan yang berada di Kabupaten Minahasa dan sekitarnya mulai terdegradasi kualitas.

"Beberapa kali kami melakukan penyelaman di sepanjang perairan Teluk Manado serta Pantai Kalasey, ditemukan kondisi terumbu karang yang sudah rusak parah," ungkapnya.

Kerusakan ini menurut dia, bisa diakibatkan adanya aktivitas reklamasi, wisatawan yang melakukan pariwisata atau aktivitas penangkapan ikan yang merusak.

"Hanya di spot-spot tertentu yang kondisi terumbu karangnya masih baik. Di Taman Nasional Bunaken kondisinya juga sudah semakin menurun," katanya.

Pahlano memprediksi, apabila aktivitas di pesisir tidak bisa dikendalikan termasuk limbah dari beragam jenis usaha dan penduduk, populasi Dugong akan berkurang.

"Tidak diketahui dengan jelas berapa populasinya karena bukan menjadi bidang kerja kami. Namun kami bisa memastikan pada beberapa kali kami penyelaman sering menjumpai mamalia ini," ungkapnya.

Karena itu dia berharap, pemerintah harus melakukan intervensi terhadap aktivitas-aktivitas di pesisir, yang merusak habitat mamalia dari famili "Dugongidae" ini.

"Dampak kerusakan terumbu karang sangat besar. Dan ancaman terhadap habitat Dugong hanya satu dari sekian banyak keanekaragaman hayati yang berada di sepanjang Teluk Manado," katanya.
(guntur/@antarasulutcom/T.pso-305/B/M031/M031) 27-06-2012 18:12:07

Pewarta : Karel Polakitan
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024