Manado, (Antara Sulut) - Rumah Sakit Siloam, satu-satunya rumah sakit berstandar internasional di Kota Manado, Sulawesi Utara(Sulut) mulai buka layanan dalam bentuk soft opening pada 2 April 2012.

"Pelayanan mulai unit gawat darurat, poliklinik, rawat inap, serta peralatan modern mulai digunakan saat pelayanan kepada masyarakat dimulai 2 April," kata General Manager Business Development RS Siloam, Benedict Sulaiman di Manado, Jumat.

Benedict mengatakan, untuk grand opening, masih menunggu jadwal Menteri Kesehatan dan Gubernur Sulut, dan pembukaan rumah sakit ini berarti yang ke delapan di seluruh Indonesia.

"Permohonan pembukaan oleh Menteri Kesehatan sudah diajukan tinggal menunggu jadwal, mudah-mudahan dapat berlangsung dalam waktu dekat," kata Benedict.

Dalam rangka pembukaan RS Siloam di Manado, maka tim rumah sakit ini bekerja sama Ikatan Dokter Indonesia(IDI) melakukan roadshow bedah saraf di empat provinsi Sulut, Maluku Utara, Maluku dan Gorontalo.

"Pesertanya para dokter yang ada di masing-masing daerah, dengan pembicara Prof Dr Eka Yulianta Wayoe Pramono, Ketua Tim Beda Syaraf grup Siloam Hospital didampingi lima dokter ahli bedah syaraf lainnya," kata Benedict.

Benedict mengatakan, Siloam membangun persepsi yang sedikit berbeda dengan rumah sakit lainnya dimana orientasi pasien bukan pada seseorang dokter saja, tetapi tim dokter, jadi yang diutamakan pelayanan rumah sakit kepada masyarakat.

"Tim dokter akan saling bekerja sama, dimana dokter senior akan berbagi ilmu dengan dokter junior, dengan demikian dapat memberi pelayanan terbaik kepada masyarakat," kata Benedict.

Rumah sakit Siloam Manado, merupakan satu-satunya RS di Manado yang terkoneksi dengan hotel bintang empat Arya Duta Hotel, dimaksudkan agar para kekuarga pasien yang datang terutama dari luar daerah dapat memanfaatkan hotel menginap di hotel tersebut.

"Rumah sakit dan hotel ke depan akan dijadikan satu paket, jadi sambil memeriksakan kesehatan dapat menginap di hotel berbintang jaringan nasional," kata Benedict.***2***


Pewarta : Guido Merung
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024