Manado (ANTARA) - Aplikasi program pemberdayaan Sekolah Perempuan Capai Impian dan Cita-cita atau Sekoper Cinta, sebagai wadah bertukar pengetahuan dan pengalaman, serta meningkatkan kualitas hidup perempuan diluncurkan dan sudah dapat diunduh lewat telepon pintar android.
"Alhamdulillah setelah resmi diluncurkan aplikasi Sekoper Cinta dan kini sudah bisa diakses melalui android," kata Ketua Umum Sekoper Cinta Atalia Praratya Ridwan Kamil di peluncuran aplikasi Sekoper Cinta sekaligus membuka Pelatihan Vokasional Sekoper Cinta Tahun 2021 di Aula Sekoper Cinta, Kota Bandung, Selasa.
Atalia menuturkan kehadiran aplikasi Sekoper Cinta diharapkan akan mempermudah sekaligus memperluas jangkauan perempuan Jabar untuk mengakses Modul Sekoper Cinta yang telah disusun secara komprehensif.
“Ini sangat penting sekali, karena di masa pandemi saat ini, aplikasi ini memudahkan pembelajaran dengan mengakses modul. Jadi pembelajaran bisa dilakukan pada saat pandemi seperti ini,” tuturnya.
Menurut Atalia, ada sejumlah keunggulan dari aplikasi Sekoper Cinta. Salah satunya, modul dapat diakses oleh semua perempuan, baik perempuan di luar Jabar bahkan global. Untuk mendapatkan akses aplikasi Sekoper Cinta, masyarakat dapat melakukan registrasi.
“Semua bisa mengakses. Siapapun boleh mengakses baik di Jabar maupun luar Jabar baik secara nasional maupun internasional,” katanya.
Selain itu, Atalia menjelaskan bahwa Pelatihan Vokasional Sekoper Cinta Tahun 2021 kali ini hasil kolaborasi dengan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (mogef) Korea Selatan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI.
“Ini sebetulnya kali kedua pelaksanaan vokasional. Untuk tahun ini ada lima bidang yang kita coba untuk memberikan pembelajaran yaitu menjahit, memasak, kecantikan, IT, dan juga e-commerce,” tuturnya.
Atalia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi proyek percontohan (pilot project) agar dapat dilakukan oleh berbagai daerah lainnya di Indonesia, sehingga cakupannya akan lebih besar.
“Harapannya memang ini bisa menjadi pilot project. Kita lakukan lebih besar lagi. Jadi mungkin ini adalah tahap kami untuk memperkuat terkait dengan modul dan kurikulum. Ke depan, kita akan buat sama dengan program dasar dan tematik Sekoper Cinta,” ujarnya.
Peserta program Sekoper Cinta di Jabar selama tiga tahun sudah mencapai 35 ribu perempuan.
“Saya sampaikan kabar gembira, tahun ini Insyaa Allah kita akan menghadirkan tidak saja 2.700 peserta didik, tapi juga total secara keseluruhan selama tiga tahun ini mencapai 35 ribuan,” katanya.
“Jadi saya berharap semakin banyak lagi perempuan yang kita hadirkan, mereka yang akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan,” ujarnya.
Perwakilan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (mogef) Korea Selatan, Myoung Sun Lee, berharap perempuan akan semakin berdaya dengan adanya Sekoper Cinta dan pelatihan lima bidang tersebut.
“Dalam hal ini kita membutuhkan revolusi dan kebijakan yang lebih kuat untuk memulihkan perempuan dan saya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kehidupan perempuan dari skala gender,” katanya.
Melalui pelatihan kejuruan menjahit, memasak, IT, kecantikan dan e-commerce, dia yakin perempuan yang menerima pelatihan ini mampu meningkatkan kekuatan batin mereka.*
"Alhamdulillah setelah resmi diluncurkan aplikasi Sekoper Cinta dan kini sudah bisa diakses melalui android," kata Ketua Umum Sekoper Cinta Atalia Praratya Ridwan Kamil di peluncuran aplikasi Sekoper Cinta sekaligus membuka Pelatihan Vokasional Sekoper Cinta Tahun 2021 di Aula Sekoper Cinta, Kota Bandung, Selasa.
Atalia menuturkan kehadiran aplikasi Sekoper Cinta diharapkan akan mempermudah sekaligus memperluas jangkauan perempuan Jabar untuk mengakses Modul Sekoper Cinta yang telah disusun secara komprehensif.
“Ini sangat penting sekali, karena di masa pandemi saat ini, aplikasi ini memudahkan pembelajaran dengan mengakses modul. Jadi pembelajaran bisa dilakukan pada saat pandemi seperti ini,” tuturnya.
Menurut Atalia, ada sejumlah keunggulan dari aplikasi Sekoper Cinta. Salah satunya, modul dapat diakses oleh semua perempuan, baik perempuan di luar Jabar bahkan global. Untuk mendapatkan akses aplikasi Sekoper Cinta, masyarakat dapat melakukan registrasi.
“Semua bisa mengakses. Siapapun boleh mengakses baik di Jabar maupun luar Jabar baik secara nasional maupun internasional,” katanya.
Selain itu, Atalia menjelaskan bahwa Pelatihan Vokasional Sekoper Cinta Tahun 2021 kali ini hasil kolaborasi dengan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (mogef) Korea Selatan dan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) RI.
“Ini sebetulnya kali kedua pelaksanaan vokasional. Untuk tahun ini ada lima bidang yang kita coba untuk memberikan pembelajaran yaitu menjahit, memasak, kecantikan, IT, dan juga e-commerce,” tuturnya.
Atalia berharap kegiatan tersebut dapat menjadi proyek percontohan (pilot project) agar dapat dilakukan oleh berbagai daerah lainnya di Indonesia, sehingga cakupannya akan lebih besar.
“Harapannya memang ini bisa menjadi pilot project. Kita lakukan lebih besar lagi. Jadi mungkin ini adalah tahap kami untuk memperkuat terkait dengan modul dan kurikulum. Ke depan, kita akan buat sama dengan program dasar dan tematik Sekoper Cinta,” ujarnya.
Peserta program Sekoper Cinta di Jabar selama tiga tahun sudah mencapai 35 ribu perempuan.
“Saya sampaikan kabar gembira, tahun ini Insyaa Allah kita akan menghadirkan tidak saja 2.700 peserta didik, tapi juga total secara keseluruhan selama tiga tahun ini mencapai 35 ribuan,” katanya.
“Jadi saya berharap semakin banyak lagi perempuan yang kita hadirkan, mereka yang akan mendapatkan pengetahuan dan keterampilan,” ujarnya.
Perwakilan Kementerian Kesetaraan Gender dan Keluarga (mogef) Korea Selatan, Myoung Sun Lee, berharap perempuan akan semakin berdaya dengan adanya Sekoper Cinta dan pelatihan lima bidang tersebut.
“Dalam hal ini kita membutuhkan revolusi dan kebijakan yang lebih kuat untuk memulihkan perempuan dan saya berharap pelatihan ini dapat meningkatkan kehidupan perempuan dari skala gender,” katanya.
Melalui pelatihan kejuruan menjahit, memasak, IT, kecantikan dan e-commerce, dia yakin perempuan yang menerima pelatihan ini mampu meningkatkan kekuatan batin mereka.*