Manado, (Antara News) – Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Utara (Sulut), H. Sa’ban Mauludin, Mpdi melakukan doa bersama dan melepas 102 calon jamaah haji (calhaj) dari Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Radlatul Jannah Manado untuk menunaikan Ibadah Haji di tanah suci Makkah, Sabtu.

Sa’ban Mauludin mengatakan, ibadah haji memerlukan kondisi fisik yang prima karena perjalanan yang memakan waktu lebih dari sebulan dan kondisi cuaca yang berbeda serta jutaan umat dari berbagai negara berkumpul disitu sehingga banyak jamaah mengalami sakit.

“Jaga kesehatan karena ibadah ini memerlukan kondisi fisik yang baik, karenanya perlu perhatian serius terhadap pola makan dan juga istirahat, tidak perlu keluar dari hotel kalau tidak ada kepentingan apa-apa, jangan keluyuran tanpa arah tujuan, ingat kita kesana untuk beribadah bukan belanja dan sebagainya”, ingat Mauludin kepada Calhaj Sulut.

Dia mengatakan, para jamaah jangan sungkan-sungkan bertanya dan minta petunjuk kepada para pembimbing haji, yakni ketua-ketua kelompok tentang hal-hal yang menyangkut ibadah haji serta permasalahan lainnya yang timbul disana.

“Tidak perlu malu dan sungkan untuk bertanya, sebab dalam rombongan haji Sulut ada beberapa anggota dewan Sulut dan Manado selain juga ada beberapa kepala kemenang kabupaten dan kota di Sulut yang ikut melaksanakan haji tahun ini”, kata Sa’ban sambil menyebut beberapa nama, antara lain, ir. Jafar Al Katiri dan Amir Liputo, masing-masing anggota DPRD Sulut dan Manado, Ulyas Taha dan Kodrat Dukalang sebagai kepala kemenag Manado dan Bitung.

Sementara itu, Ketua PHBI Manado, Amir Liputo menyampaikan beberapa larangan yang harus diperhatikan oleh setiap calhaj yang akan berangkat, seperti tidak membawa barang-barang yang dapat membahayakan diri pribadi maupun orang banyak serta menganggu aktivitas ibadah haji.

“Banyak calon haji tidak memperhatikan tentang barang-barang bawaan yang dilarang menaiki pesawat seperti pisau, gunting dan lainnya, akibatnya dalam pemeriksaan dibandaara memakan waktu sehingga otomatis menganggu aktivitas perjalanan haji”, katanya mengingatkan kepada calhaj.

Menurut pengalamannya melaksanakan ibadah haji tahun 2005, para jamaah seakan kaget berada di Madina dan Makkah dan sejumlah jamaah mulai memborong barang-barang untuk dibawah pulang ke Manado, padahal barang tersebut buatan Indonesia yang banyak terdapat di Manado.

Sementara itu, Ketua KBIH Raudlatul Jannah Manado, H. Sance Husain melaporkan, KBIH Radulatul Jannah sudah lima tahun terakhir ini membina para calhaj yang berangkat menunaikan ibnadah haji di Mekkah dan tahun 2011 ini sebanyak 157 orang dibina namun yang akan berangkat sebanyak 102 orang.

Para calhaj ini sudah diberikan bimbingan dan meteri peribadatan haji dan umrah selama delapan bulan dari Pebruari hingga September 2011 sebanyak 36 kali manasik sehingga sangat diyakini para calhaj ini mampu melakukan ibadah haji dengan baik.
Selain teori dan praktek tentang tataca ibadah haji dan umrah, juga dilakukan latihan fisik, dimana setiap minggu sejak Pebruari hingga September 2011 dilakukan olahraga jalan sehat menumpuh perjalanan rata-rata sembilan sampai 10 kilometer.

“Insya Allah dengan semua ilmu yang diberikan kepada calhaj ini mereka mampu menjabarkan dan melaksanakan ibadah haji dengan baik sehingga akan menjadi haji mabrur”, pintanya, sambil menyebutkan jumlah calhaj tersebut berasal dari Manado 76 orang dan Kabupaten Minahasa Utara 26 calhaj.

Hadir dalam acara tersebut, Komandan Detasemen Polisi Militer (Dan Den Pom ) VII/1 Wirbuana, Letkol CPM, Nyoman Arnita selaku Pembina jamaah Masjid Al Abrar Aspom Pakowa Manado, Kepala Kemenag Manado, H. Ulyas Taha, Tokoh Agama Sulut, Prof. Jhon Wumu dan jamaah muslim lainnya.


Pewarta :
Editor : Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2024